Pembunuhan di Jepang

WNI Asal Padang Pariaman yang Meninggal di Jepang Sedang Menempuh Beasiswa Sekolah Bahasa

Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman Josi Putri Cahyani (23) ternyata sedang menempuh sekolah bahasa di Jepang. Dasmawati (40) mengatak..

|
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
istimewa
Momen Keiichiro Kajimura (40) bersama WNI Josi Putri Cahyani (23) yang viral di media sosial. Pria Jepang itu membantah melakukan pembunuhan. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman Josi Putri Cahyani (23) ternyata sedang menempuh sekolah bahasa di Jepang.

Ibu korban, Dasmawati (40) mengatakan anaknya berangkat ke Jepang setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan di Lubuk Alung tahun 2018 lalu.

Pasca lulus sekolah tersebut, Josi pergi ke Jakarta tempat ayahnya dan bekerja di sana beberapa waktu.

Baca juga: Lewat Telepon, WNI Korban Pembunuhan di Jepang Sempat Izin Pergi Kerja ke Nenek di Padang Pariaman

Setelahnya Josi mendaftar sekolah bahasa di OHM Studi Jepang yang berada di Bandung melalui jalur beasiswa.

"Waktu itu Josi lulus beasiswa, tapi hanya separuh, separuh lagi tetap ditanggung oleh keluarga," jelasnya.

Sekolah bahasa tersebut akan ditempuh Josi selama 4 tahun ke depan.

Ia berangkat ke Jepang pada bulan April 2023, ia berangkat dari Jakarta menuju Jepang.

Di sana ia tinggal di asrama sekolah di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang.

Selama bersekolah, Josi juga bekerja sebanyak 26 jam sebulan. Supaya meningkatkan kemampuan bahasanya.

Baca juga: Ibu WNI asal Padang Pariaman yang Meninggal di Jepang Cerita Soal Pria yang Diduga Bunuh Anaknya

Hanya saja, jam kerja tersebut bertambah menjadi 36 jam. Josi bersama teman satu asramanya sempat menolak tapi pihak sekolah menetapkan aturan tersebut tidak boleh dilanggar.

"Kalau dilanggar mereka diancam untuk dideportasi kembali ke Indonesia," kata ibunya.

Sejak keberangkatan ke Jepang, terhitung Josi sudah memasuki bulan keempat menuntut ilmu di sana.

Pada Kamis (17/8/2023), Josi menyebut bahwa ia akan libur sekolah dan bekerja selama satu bulan ke depan.

"Itu komunikasi terakhir kami dengan Josi sebelum akhirnya ia ditemukan meninggal," jelasnya.

Diculik dan Meninggal

Orang tua Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal di Jepang Josi Putri Cahyani (23) menyebut anaknya sebelum meninggal, sempat diculik.

Hal ini diutarakan ibu kandung korban Dasmawati (40) saat dihubungi TribunPadang.com.

Pada TribunPadang.com, Dasmawati mengatakan, lokasi tempat Josi ditemukan meninggal merupakan apartemen seorang pria asal Jepang.

Pria tersebut merupakan kenalan dari teman Josi asal Indonesia. Josi baru mengenalnya satu pekan sebelum ia tidak pulang lagi ke asrama, Kamis (17/8/2023).

"Perkenalan Josi dengan pria tersebut tidak berjalan bagus," terang ibunya.

Pasca berkenalan dengan pria tersebut Josi pernah cerita pada adik kandungnya, bahwa ia mendapat ancaman dari pria tersebut.

Bahkan ancaman serupa juga diterima oleh seorang guru tempat Josi sekolah, melalui nomor telepon private, diduga dari pria yang sama.

Baca juga: WNI Korban Pembunuhan di Jepang, Keluarga Ingin Jenazah Dibawa ke Kampung Halaman Padang Pariaman

Melihat kondisi tersebut orang tua Josi menyebut, anaknya diculik sehingga tidak pulang lagi ke asrama.

"Saya menilai karena ada ancaman tersebut, Josi diculik oleh pria itu," jelasnya saat dihubungi berada di Malaysia.

Dugaan itu diperkuat, melalui pengakuan dari teman satu asrama Josi, sewaktu tidak pulang Josi sempat menelfonya dan meminta tolong.

Hanya saja temannya tidak berani mengambil tindakan, karena masih baru berada di Jepang.

Dasmawati memperkirakan penculikan terjadi pada Kamis (17/8/2023) malam. Setelah Josi sempat menelepon keluarganya untuk pergi bekerja, pagi hari.

Perkiraan ini ia sampaikan karena pada besok harinya sampai jenazah Josi ditemukan polisi (Selasa), ia tidak pernah kembali ke asrama sekolah.

"Saya sempat telfon pihak sekolah dan teman satu asramanya, mereka bilang Josi tidak tahu keberadaannya," jelasnya.

Baca juga: Kabar Kematian Joshi Putri Cahyani, WNI Asal Padang Pariaman Sumbar di Jepang Dibenarkan Sahabatnya

Sehingga ia melapor pada pihak kepolisian melalui sejumlah teman Josi di Jepang.

Hanya saja pihak kepolisian lamban mengambil tindakan, laporan Josi baru diproses pada Senin (21/8/2023) dan jenazahnya diumumkan bertemu Selasa (222/8/2023).

Jenazahnya ditemukan di sebuah apartemen yang berjarak 3 km dari asramanya tinggal.

Setelah diusut polisi apartemen tersebut ternyata tempat tinggal pria yang diceritakan Josi pada keluarganya.

Pria tersebut ternyata mantan resedivis kasus pembunuhan tahun 2017.

Ingin Dibawa ke Padang Pariaman

Warga Negara Indonesia (WNI) korban pembunuhan di Jepang Josi Putri Cahyani (23) merupakan warga Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Wali Nagari III Koto Aur Malintang Selatan Era Jaya mengatakan Josi memiliki KTP yang beralamatkan di Korong Lancang, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, Padang Pariaman.

"Josi di Aur Malintang tinggal bersama neneknya, ibunya di Malaysia," jelas Era Jaya.

Sejak TK hingga SD, Josi bersekolah di Aur Malintang. Selepas SD, Josi melanjutkan SMP di Sungai Geringging dan SMA di Kota Padang.

Era Jaya menyebut Josi baru empat bulan terakhir berangkat ke Jepang.

Pasca meninggalnya Josi, keluarga berharap jenazahnya bisa dipulangkan.

"Keluarga ingin jenazahnya dimakamkan di Aur Malintang," terang Era Jaya.

Baca juga: VIRAL Warga Padang Pariaman Sumatera Barat Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Jepang

Pelaku Ditangkap di Tokyo

Pria Jepang diduga pelaku pembunuhan perempuan WNI asal Kabupaten Padang Pariaman, Josi Putri Cahyani ditangkap di Kota Tokyo.

Pria berusia 40 tahun itu tinggal di kamar di lokasi kejadian ditangkap karena dicurigai meninggalkan jenazah seorang pelajar Indonesia berusia 23 tahun di sebuah apartemen di Kota Maebashi.

NKH melaporkan pada Kamis (24/8/2023), terduga tersangka bernama Keiichiro Kajimura (40), seorang pengangguran asal Maebashi.

Dia ditangkap atas temuan mayat pelajar Indonesia Josi Putri Cahyani (23), (versi lain bernama Joshi dan Yoshi) yang ditemukan tewas di sebuah kamar di sebuah apartemen di Maebashi pada tanggal 22 Agustus.

Polisi mencari Keiichiro Kajimura yang tinggal di ruangan ini karena dia tidak dapat dihubungi setelah penemuan mayatnya.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Perempuan di Aur Malintang, Digelar di Asrama Polres Pariaman

Kepolisian Jepang akhirnya menemukannya di Tokyo pada tanggal 24 dan menangkapnya karena dicurigai meninggalkan mayatnya.

Menurut polisi, almarhum perempuan tersebut datang ke Jepang pada bulan April tahun ini.

Joshi tinggal di apartemen terpisah dari kamar tempat jenazahnya ditemukan, dan bersekolah di sekolah bahasa Jepang.

Ia telah dilaporkan hilang sejak pertengahan bulan ini oleh pihak keluarga.

Keduanya adalah kenalan, sehingga polisi sedang menyelidiki detail penyebab kematian wanita tersebut.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved