Kabupaten Solok Selatan
Pasca Kucing Emas Muncul di Solok Selatan, BKSDA Kerahkan Tim WRU Pasang Kamera Trap
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) pasca munculnya satwa langka kucing emas di ...
Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) pasca munculnya satwa langka kucing emas di Jorong Batuang Bajawek, Nagari Pakan Rabaa Utara, Kabupaten Solok Selatan.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andon mengatakan tim yang dikerahkan akan melakukan identifikasi dengan memasang kamera trap di sekitar lokasi.
"Tim WRU seksi III akan mengidentifikasi jejak dan pasang kamera trap di lokasi. Kemudian kami juga mengupayakan pencegahan perburuan oleh masyarakat," kata Ardi dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Bukan Harimau, Ternyata Hewan yang Muncul di Nagari Pakan Rabaa Solsel Seekor Kucing Emas
Keberadaan satwa bernama latin Catopuma temmincki tersebut pertama kali diketahui publik lewat video di sosial media pada Rabu (7/6/2023).
Dalam keterangan video tersebut tertulis bahwa satwa yang direkam warga adalah seekor harimau.
Ardi mengatakan setelah menganalisis video itu, diketahui bahwa hewan tersebut adalah kucing emas.
"Berdasarkan analisis video yang beredar, dilihat dari warna, ukuran dan cara melangkah dapat disimpulkan bahwa satwa tersebut adalah kucing emas," katanya.
Lebih lanjut, Ardi mengatakan satwa dilindungi ini cukup sering dijumpai di hampir seluruh kawasan hutan di Sumbar.
"Dalam catatan kami sudah beberapa ekor kucing emas diserahkan oleh masyarakat dalam keadaan sakit, baik di Agam, Payakumbuh maupun Tanah Datar," kata Ardi.
Baca juga: Kucing Emas Ditemukan di Solok Banyak Luka dan Berparasit, Tim Kalaweit: Riskan Diselamatkan
Pada tahun 2008, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengklasifikasikan kucing emas sebagai hampir terancam punah.
Dikutip dari laman resmi IUCN, spesies mendekati kualifikasi sebagai rentan karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.
Alasan utama kehilangan habitat itu karena hutan Asia Tenggara sedang menjalani tingkat daerah deforestasi tercepat di dunia, termasuk hutan di Sumatera.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Pria di Solok Selatan Diduga Cabuli Anak 12 Tahun di Ruang UKS Sekolah, Polisi Amankan Pelaku |
![]() |
---|
Disdukcapil Solok Selatan Gelar Sosialisasi dan Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Dokumen |
![]() |
---|
Temui Kepala SAR Nasional, Bupati Khairunas Bahas Pembangunan Kantor SAR di Solok Selatan |
![]() |
---|
Polres Solok Selatan Bakar Pondok Tambang Emas Ilegal di Lubuk Ulang Aling, Pasang Police Line |
![]() |
---|
Ikuti Rakor Bersama Mentan RI, Pemkab Solok Selatan Siap Perkuat Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.