Jalan Tol Padang

Update Jalan Tol Padang-Sicincin, HKI: Progres Pembangunan Fisik 37,2 Persen dan 4,2 Km Rigid Beton

Pembangunan fisik dari titik nol yakni By Pass Padang hingga ke STA 4.200 (4,2 kilometer) sudah berbentuk rigid beton.

|
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/WahyuBahar
Penampakan pembangunan fisik Jalan tol Padang - Sicincin di STA 23.000 kawasan Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman, Senin (22/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pembangunan fisik ruas jalan tol Padang - Sicincin di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang panjangnya sekitar 36,6 kilometer disebut sudah mencapai 37,2 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Project Director Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Sri Hastuti Hardiningsih, Senin (22/5/2023) siang.

Adapun kata dia, pembangunan fisik dari titik nol yakni By Pass Padang hingga ke STA 4.200 (4,2 kilometer) sudah berbentuk rigid beton.

Dari pintu masuk jalan tol By Pass Padang hingga ke titik STA 4.200 itu, kedua jalur tol sudah bebas hambatan.

Sri Hastuti menyebutkan bahwa dalam pengerjaan fisik jalan tol itu, rigid beton itu merupakan lapisan paling atas struktur jalan yang tebalnya 30 sentimeter (cm).

Baca juga: Progres Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin Sepanjang 36,6 Km Sudah Selesai 85 Persen

Kemudian di lapisan bawahnya ada lean concrete setebal 10 cm, dan lapisan di atas timbunan tanah.

Pantauan TribunPadang.com, pengerjaan fisik yang sudah rampung lainnya ialah tidak tersambung satu sama lain, dan terpaut jauh.

Ada yang sudah berbentuk rigid beton dengan panjang sekitar 100 meter, yakni di Nagari Buayan yang melintas di Jalan Nasional Padang - Bukittinggi.

Jalan tol Padang - Sicincin Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang sudah berbentuk rigid beton di titik nol By Pass Padang hingga ke STA 4.200, Senin (22/5/2023).
Jalan tol Padang - Sicincin Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang sudah berbentuk rigid beton di titik nol By Pass Padang hingga ke STA 4.200, Senin (22/5/2023). (TribunPadang.com/WahyuBahar)

Lalu, tampak juga juga rigid beton yang panjangnya sekira 50 meter, yang di samping kiri dan kanannya masih berupa jalan tanah yang sudah keras.

Begitu juga, sejumlah tiang-tiang pondasi hingga perlintasan air.

Baca juga: Pembebasan Lahan Jalan Tol Padang - Sicincin Disebut Sudah Capai 95 Persen

Sebelumnya, Sri Hastuti menjelaskan, di beberapa titik di Padang Pariaman yang dilewati pembangunan jalan tol perlu dilakukan preloading atau pemberian beban di atas tanah sebelum pengerasan.

Pembebanan atau preloading itu lamanya 3 bulan.

Setelah ada rekomendasi, preloading baru diangkat untuk tahapan berikutnya yakni penimbunan permanen.

"Kolom grout modular (KGM), setelah semua pancangnya dikerjakan kemudian dilapis tanah, diberikan juga lapisan geotech sesuai spesifikasi, harapannya adalah untuk penimbunan ke atas bisa berjalan dengan lancar dan lebih baik," katanya.

Lebih lanjut Sri Hastuti mengatakan, 37,2 persen pengerjaan fisik jalan tol Padang - Sicincin merupakan pencapaian luar biasa bagi pihaknya.

"Kalau bicara fisik konstruksi total 37,2 persen, buat kami itu sungguh luar biasa karena lahannya sudah siap sehingga bisa berproduksi seperti itu," kata Sri Hastuti.

"Ini Alhamdulillah bisa dicapai, tidak ada pekerjaan yang terlambat, posisi 37,2 persen ini pekerjaan berjalan bagus, jadi tidak ada keterlambatan, karena ga ada kendala lahan lagi, alat tim HKI juga support penuh, material juga tak ada masalah," tambahnya.

Adapun kata dia, HKI berupaya untuk menyelesaikan pembangunan fisik tol Padang - Sicincin pada tahun 2024.

"Ini pengerjaan tahap dua, dulu pernah dikerjakan kemudian (terhenti) karena terkait dengan pembebasan lahan, lalu percepatan pembebasan lahan dikomandoi Pak Wagub untuk percepatannya. Semuanya harus terselesaikan di 2024," pungkas dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan bahwa saat ini pembebasan lahan pembangunan jalan tol Padang - Sicincin sudah mencapai 95 persen, termasuk yang masuk konsinyasi atau masuk ke ranah pengadilan.

Dari 1.622 bidang tanah, kata dia, berarti juga punya 1.622 potensi masalah yang berbeda.

Sedangkan dalam prosesnya hingga saat ini total bidang tanah yang telah dibebaskan ialah sepanjang itu sudah 1.541 bidang.

"Sisa lima persen, 81 bidang lagi yang belum selesai. Kalau masuk ke konsinyasi kita anggap sudah selesai karena masuk ke ranah pengadilan," kata dia.

Audy memastikan, dana untuk menyelesaikan seluruh tanah yang ada di seksi Padang - Sicincin sudah tersedia di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di bawah Kementerian Keuangan. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved