Kapal Ferry Terbakar di Merak
KMP Royce 1 Terbakar di Perairan Merak Masih Berada di Tengah Laut, Dievakuasi ke Dermaga Tiga
Kondisi kapal milik PT Damai Lintas Bahari terlihat gosong di bagian parkiran kendaraan dan sisi kapal, usai kebakaran yang terjadi pada, Sabtu (6/5/2
TRIBUNPADANG.COM - Kondisi kapal milik PT Damai Lintas Bahari terlihat gosong di bagian parkiran kendaraan dan sisi kapal, usai kebakaran yang terjadi pada, Sabtu (6/5/2023).
Komandan Lanal Banten Letkol Laut (P) Dedi Komarudin mengatakan, rencananya kapal tersebut akan dievakuasi ke dermaga tiga Pelabuhan Merak.
"Kita pastikan bahwa tidak ada lagi titik api, setelah itu baru ditarik ke dermaga tiga," katanya kepada wartawan, Minggu (7/5/2023).
KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, masih berada di tengah laut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kapal Ferry Terbakar di Merak, Penumpang Panik hingga Sesak Napas
Selain itu, terlihat juga 13 dari 79 kendaraan yang ada di kapal hangus terbakar.
Kendaraan yang terbakar terdiri dari 11 truk dan 2 bus.
Dedi menjelaskan, kapal tersebut akan ditarik menggunakan dua tugboat.
Selain itu, dermaga tiga Pelabuhan Merak juga akan disterilkan.
"Setelah kapal ini aman, nanti akan ditarik menggunakan tugboat, kita kawal juga pelaksanaan nya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran tersebut bermula dari bus pelat merah nomor polisi B 7247 IO.
Bus tersebut diduga mengalami korsleting listrik hingga mengeluarkan percikan api. Saat kebakaran terjadi, lantai satu kapal dipenuhi asap hitam.
Lima Fakta Kebakaran Kapal di Merak
Berikut ini lima fakta kebakaran kapal feri di Perairan Merak Banten pada Sabtu (6/5/2023) siang.
Kronologi
Insiden kebakaran itu terjadi di Perairan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 13.00 WIB.
Kapal Feri Royce 1 mengalami kebakaran saat berangkat dari dermaga reguler Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.
Api diduga berasal dari mobil yang terbakar.
Hal itu disampaikan Ujang Arif (40), penumpang.

"Awalnya keluar asap kecil, kurang dari 10 menit langsung besar asapnya," katanya kepada TribunBanten.com di Pelabuhan Merak, Sabtu petang.
Menurut Arif, saat itu para penumpang berteriak-teriak kebakaran.
Dia yang sedang meminum kopi langsung beranjak untuk melihat api.
"Kita kan di atas, itu di bawah udah keluar asap pekat. Kalau api mah enggak terlalu besar cuma asap doang tebal," ucapnya.
Sekitar 30 menit setelah KMP Royce 1 terbakar, petugas baru tiba untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang.
"Kami kemudian dievakuasi," ujarnya.
Penumpang lain, Rili, mengaku panik saat kebakaran terjadi.
Dia pun langsung berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri.
"Pas saya ke bawah dilarang karena ternyata ada mobil yang terbakar. Saya tidak melihat kondisi mobilnya," katanya.
Kesaksian Korban
Dari video yang diunggah di akun Instagram @info.banten, kapal feri terbakar di Perairan Merak, Banten, Sabtu (6/5/2023).
Dari video detik-detik terbakarnya kapal tersebut, terlihat sejumlah penumpang sudah mengenakan pelampung.
Namun, terdengar suara perempuan yang tidak mendapatkan pelampung.
"Tolong, tidak kebagian pelampung," teriaknya.
Dari video tersebut juga terlihat penumpang terdiri atas orang tua dan anak-anak.
"Udah sesak napas ini, astagfirullah..," ujar narasi di video tersebut.
Kapal feri terbakar di Perairan Merak, Banten, Sabtu (6/5/2023).
Terlihat kepulan asap dari sebuah kapal yang berada di antara kapal-kapal lain.
"Sudah merapat kapal dari Polairud untuk pemadaman," kata narasi dalam video tersebut.
Korban Dirujuk ke RS Krakatau Medika
Sebanyak 22 penumpang kapal Royce 1 yang mengalami kebakaran di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, menjalani perawatan medis.
Kepala Puskesmas Pulo Merak dr Isnayati mengatakan, ke 22 orang tersebut dirawat di ruang tunggu Pelabuhan Merak, Puskesmas dan RS Karakatau Steel.
"Dibawa ke Puskesmas ada lima, tapi yang tiga mau dirujuk ke RS Krakatau Steel," kata dr Isnayati kepada TribunBanten.com, Sabtu (6/5/2023).
Lanjut dia, penumpang yang sakit rata-rata mengalami syok.
Sedangkan yang dilarikan ke RS Krakatau Steel mengalami patah tulang dan sesak nafas.
"Ada satu yang patah tulang, yang dua desa nafas."
"Karena saling sikut gitu pas proses evakuasi," ungkapnya.
Istianah menyebut, dari hasil identifikasi sementara tidak ada penambahan korban.
"Kemungkinan tidak ada korban lagi, kita juga masih terus melakukan pemeriksaan ke yang lain," pungkasnya.
Korban Terpaksa Tidur di Lantai
Korban KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, tercecer di Pelabuhan Merak.
Pantauan TribunBanten.com, para penumpang kapal milik PT Damai Lintas Bahari (DLB) ini terpaksa tidur di ruang tunggu Pelabuhan Merak.
Masing-masing dari mereka terlihat tidur di atas lantai menggunakan tikar, serta ada juga yang tertidur di velbed dan kursi.
Seorang penumpang, Ahmad Rosadi (43) mengaku terpaksa tidur di ruang tunggu karena menunggu kabar terkait kendaraannya.
"Nginep di sini, karena menunggu kabar kendaraan saya. Mau balik ke Subang jauh, ke Lampung kayak gini. Paling gimana besok," kata Rosadi, Sabtu (6/5/2023).
Plh Sekda Banten, Virgojanti meminta pihak perusahaan bertanggung jawab pada penumpang.
Dia memastikan, para penumpang akan menginap di hotel yang sudah disiapkan.
"Owner kapal harus bertanggung jawab pada penumpang, untuk bisa mengantar penumpang ke hotel," katanya.
Virgojanti menjelaskan, jumlah penumpang KMP Royce 1 berjumlah 456 orang.
Untuk penumpang pejalan kaki sudah disebrangkan ke Pelabuhan Bakauheni, sedangkan sisanya akan menginap.
"Yang 55 orang penumpang disebrangkan dan yang masih di sini penumpang yang bawa kendaraan," jelasnya.
Menurut dia, para perusahaan bus juga sudah melakukan pendataan pada penumpang mereka.
"Mereka akan menyiapkan kendaraan pengganti kalau yang melanjutkan penyebrangan akan diantar ke Bakauheni dan di sana ada bus penggantinya," pungkasnya.
Polda Banten Selidiki Penyebab Kebakaran
Kapal ferry KMP Royce 1 terbakar terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Sabtu (6/5/2023).
Penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Polda Banten.
Kabid Humas Polda Banten Kombespol Didik Hariyanto mengatakan, kebakaran kapal KMP Royce 1 terjadi di alur penyeberangan pelabuhan Merak-Bakaheuni, Sabtu (6/5/2023) terjadi sekira pukul 15.30 WIB.
Selain itu petugas terkait langsung menerjukan sejumlah tim, untuk membantu melakukan evakuasi korban.
"Ditpolairud Polda Banten telah mengerahkan personel dan kapal TB Tirtayasa III untuk melakukan evakuasi bersama Lanal Banten, Basarnas, Damkar Kota Cilegon, dan BPTD," katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
Sementara itu, untuk jumlah penumpang pihaknya menjelaskan, sesuai manivest, untuk pejalan kaki berjumlah lima orang di antaranya dua laki-laki dan tiga perempuan.
Penumpang dalam kendaraan 135 orang, di antaranya laki-laki dewasa 108 orang, dan perempuan dewasa 21 orang, anak-anak enam orang, terdiri dari lima anak laki-laki dan satu anak perempuan.
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan kendaraan sebanyak 79 unit, dengan total penumpang sebanyak 140 orang.
"Dan untuk korban luka ringan sampai saat ini sebanyak sembilan orang, yang terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Merak," katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah menurutkan tim dari Biddokkes Polda Banten yakni tim kesehatan lapangan dan tim DVI, guna membantu para penumpang yang membutkan pertolongan medis.
"Dari hasil evakuasi belum ada korban yang ditemukan meninggal dunia," katanya.
Dan kini api sudah berhasil dipadamkan dan kapal akan dievakuasi di Pelabuhan Merak.
Sementara untuk penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan.
"Penyebab terjadinya kebakaran kapal KMP Royce 1 masih dalam penyelidikan lebih lanjut, untuk kapal akan di evakuasi ke Pelabuhan Merak," katanya.
(Tribun Banten)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.