Kota Solok

Banyak Cengkeh Terkena Hama, Petani di Kota Solok Diajarkan Cara Pembuatan Pestisida Alami

Sejumlah petani di Kota Solok diajarkan cara membuat pertisida alami guna mengendalikan hama dan penyakit tanaman cengkeh.

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rizka Desri Yusfita
ist
Sejumlah petani di Tanah Garam, Kota Solok, saat mengikuti praktik pembuatan pertisida alami untuk tanaman cengkeh. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Sejumlah petani di Kota Solok diajarkan cara membuat pestisida alami guna mengendalikan hama dan penyakit tanaman cengkeh.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Solok, Edi Haryanto, mengatakan, cengkeh cukup banyak ditanam oleh petani di daerahnya.

Namun, kata Edi, saat ini banyak tanaman cengkeh yang mati karena serangan hama dan penyakit.

"Petani yang awalnya memiliki tanaman cengkeh yang cukup banyak, akibat hama tersebut tersebut tinggal beberapa batang saja," katanya di Tanah Garam, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: BPP Tanjung Harapan Kota Solok Kenalkan Biosaka kepada Penyuluh, Booster Pupuk Penyubur Tanaman

Dinas Pertanian mengatahui adanya hama tersebut setelah Tim Pengendalian Organisme Pengendalian Tanaman (POPT) Perkebunan Provinsi Sumatera Barat melakukan pengamatan lapangan dan uji laboratorium.

"Diketahui tanaman cengkeh ini telah terserang penggerek batang dan bakteri pembuluh kayu cengkeh," kata Edi.

Ia mengatakan, salah satu rekomendasi POPT guna mengendalikan hama cengkeh bisa menggunakan MS APH (Metabolisme Sekunder Agen Pengendali Hayati).

"Untuk bahan baku pembuatan MS APH ini bisa dijumpai di sekitar lingkungan petani," ujarnya.

Dinas Pertanian Kota Solok langsung mempraktikan proses pembuatan MS APH tersebut di hadapan para petani cengkeh.

“Semua peserta diharapkan dapat membuat dan mengaplikasikan MS APH ini dan dapat menyebarkan ilmunya kepada petani lain yang ada di Kota Solok,” kata Edi.

Baca juga: Peningkatan Kualitas SDM, 160 Tenaga Kerja di Solok Selatan Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi

Praktik pembuatan MS APH dibimbing langsung ahli pengendalian hama, Joni, SP.

Adapun bahan baku yang digunakan ialah kelapa atau jagung yang sudah diisolasi.

"MS APH Jamur yang diajarkan adalah MS APH Jamur Trichoderma dengan bahan baku dari kelapa atau jagung yang telah diisolasi. Untuk bakteri MS APH adalah Bakteri Solanacearum dengan bahan baku dari akar putri malu yang diisolasi," bebernya.

Joni membimbing petani mulai dari membuat Isolasi Agen Pengendali Hayati (APH), baik isolasi bakteri maupun jamur.

Kemudian pembuatan Metabolisme Sekunde (MS) bakteri maupun jamur hingga pembuatan infus untuk pengendalian penyakit Cengkeh.

Kata Joni, MS APH yang dihasilkan selain mengendalikan hama pada tanaman cengkeh, bisa juga digunakan untuk pengendalian penyakit pada tanaman lainnya.

"Semoga petani yang telah mengikuti kegiatan ini dapat berbagi ilmu dengan petani lain, sehingga permasalahan tanaman cengkeh yang mati dapat diminimalisir dan dikendalikan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved