KPU Solok Selatan Gelar Kirab Pemilu 2024, Ikut Libatkan Pelajar sebagai Pemilih Pemula

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, melaksanakan Kirab Pemilu 2024 untuk menyosialisasikan kepada masyarakat kalau satu tahun dari sekarang akan dilaksanakan pemilihan umum.

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan partai politik dan KPU selaku penyelenggara.

Kirab Pemilu di Kabupaten Solok Selatan dimulai dari depan Kantor KPU Solok Selatan menuju pusat ibu kota kabupaten yaitu Padang Aro.

"Kirab atau pawai tadi dilaksanakan dengan melakukan arak-arakan yang melibatkan partai politik," kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita, saat dihubungi, Selasa (16/2/2023).

Ia menjelaskan kegiatan Kirab Pemilu 2024 ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pemilu setahun lagi.

Baca juga: KPU Sumbar Ikuti Kirab Satu Tahun Jelang Pemilu 2024, Yanuk: Kepastian Pemilu Tidak Ditunda

"Kegiatan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia ini juga untuk meningkatkan partisipasi pemilih agar semua masyarakat yang sudah memiliki hak pilih menggunakannya saat Pemilu nanti," katanya.

Selain itu, Nila mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Kirab Pemilu 2024 ini juga diikuti oleh sejumlah pelajar sebagai pemilih pemula.

Kegiatan yang melibatkan pelajar ini, kata dia, dikemas dengan menggelar nonton bareng menyongsong satu tahun Pemilu 2024 yang disiarkan oleh KPU RI.

"Sekaligus kami memberikan edukasi kepada pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya di Pemilu nanti," tambahnya.

Lebih lanjut, Nila mengatakan saat ini proses persiapan Pemilu 2024 masih berlangsung.

Baca juga: Hadiri Acara Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024, Pj Wako: Semoga Berlangsung dengan Adil

Tahapan yang sedang berlangsung saat ini adalah pencocokan dan penelitian yang dilaksanakan sejak 12 Februari sampai 14 Maret 2023.

Nila mengatakan, di Kabupaten Solok ada 132.305 daftar pemilih yang akan dimutakhirkan.

Saat petugas melakukan pencocokan data,  masyarakat cukup menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

"Petugas pendataan juga akan meminta keterangan apakah ada keluarga yang meninggal, pindah, atau yang menjadi TNI/Polri," katanya.(*)