Liga 2

Dampak Liga 2 Dihentikan, Semen Padang FC Telan Kerugian Rp 10 Miliar

kerugian Semen Padang FC dihitung berdasarkan gelontoran dana yang dikeluarkan pada musim kompetisi 2022.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TrribunPadang.com/Rezi Azwar
CEO Semen Padang FC Win Bernadino di Lapangan Mess Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Selasa (20/12/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Akibat penghentian kompetisi Liga 2 Indonesia, Semen Padang FC mengalami kerugian mencapai Rp 10 Miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Semen Padang FC Win Bernadino ketika dikonfirmasi TribunPadang.com, Kamis (19/1/2023).

Win mengatakan, kerugian Semen Padang FC dihitung berdasarkan gelontoran dana yang dikeluarkan pada musim kompetisi 2022.

Kerugian Rp 10 Miliar itu, kata dia, dihitung berdasarkan pengeluaran tim Semen Padang FC sejak dari persiapan Liga 2, kontrak dan gaji pemain, hingga biaya penyelenggaraan pertandingan.

Untuk biaya penyelenggaraan sendiri, kata Win, cukup besar, lantaran pada enam laga sebelum Liga dihentikan, klub 'Urang Awak' menjalani dua laga kandang dan empat liga tandang.

Baca juga: Erick Thohir dan Andre Rosiade, 2 Nama yang Diyakini CEO Semen Padang FC untuk Pimpin PSSI

"Empat laga tandang itu kan cukup besar biaya yang dikeluarkan," ujar Win.

Selain itu, kata dia, penghentian Liga 2 juga berdampak terkait hubungan klub dengan sponsorship.

"Pasca Liga 2 disetop sejak tragedi Kanjuruhan, pihak sponsor memang tidak menarik diri, namun menyetop sponsorshipnya," lanjut dia.

Sebetulnya, Win mengakui masih berharap Liga 2 untuk dilanjutkan, karena pada Senin (15/1/2023) lalu, perwakilan klub Liga 2 sudah menyampaikan aspirasi kepada Menpora agar keputusan PSSI ditinjau kembali.

"Aspirasi klub Liga 2 sudah disampaikan kepada Menpora, semoga ada jalan dan pembicaraan lebih antara Menpora dan PSSI," katanya.

Baca juga: Erick Thohir dan Andre Rosiade, 2 Nama yang Diyakini CEO Semen Padang FC untuk Pimpin PSSI

Sebelumnya, Win Bernadino merasa kecewa dengan dihentikannya kompetisi Liga 2.

Ia juga mempertanyakan penghentian liga 2, sementara menurutnya Liga 1 lah yang patut untuk dievaluasi penuh.

"Adapun masalah yang terjadi di Liga 1, tragedi kemanusiaan yang di Liga 1, lah kenapa Liga 2 yang dihentikan?," ujar Win pada Jumat (13/1/2023) lalu.

Secara tim, Win mengatakan, klub asal Ranah Minang Semen Padang FC sudah bermain dengan baik di enam pertandingan Liga 2.

Tren positif ditunjukkan Kabau Sirah. Sejumlah laga berakhir dengan hasil maksimal.

Baca juga: CEO Semen Padang FC Lebih Pilih Erick Thohir Ketimbang La Nyalla sebagai Calon Ketum PSSI

Win menilai, atas tren tersebut, Semen Padang FC sebenarnya sudah mampu bersaing dengan klub lain untuk promosi ke Liga 1.

"Kita hanya menyerahkan keputusan ke PSSI. Tapi kalau ditanya, ya kita pengennya tetap lanjut karena persiapan kita cukup matang dan kita yakin bisa bersaing untuk promosi ke Liga 1," kata Win.

Win mengatakan, sinyal-sinyal penghentian Liga 2 sudah tercium olehnya saat rapat PSSI bersama seluruh perwakilan klub 14 Desember 2022 lalu.

Saat itu, kata Win, sebagian perwakilan klub memang meminta Liga 2 disetop dengan berbagai alasan.

Adapun dari federasi, yang datang pada rapat tersebut hanya ketua umum dan perwakilan PT LIB.

Baca juga: Nasib Pemain Semen Padang FC Pasca Liga 2 Dihentikan, Manajemen Singgung Soal Pemutusan Kontrak

"Sementara kami saat itu, tidak menyuarakan penghentian liga, kami coba tawarkan alternatif, namun hanya dicatat dan dibawa ke rapat Exco PSSI," ujar Win. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved