Piala Dunia 2022 di Qatar

Alvaro Morata Inginkan Ronaldo Boyong Piala Dunia 2022 di Qatar, Kenangan Perkuat Los Blancos

ALVARO Morata menjadi pemain yang menghargai rekannya, Ronaldo karena pernah sama-sama di Tim Los Blancos, atau julukan Real Madrid.

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TWITTER.COM/UEFAEURO
Striker Timnas Spanyol, Alvaro Morata menjadi pemain yang menghargai rekannya, Ronaldo karena pernah sama-sama di Tim Los Blancos, atau julukan Real Madrid. 

ALVARO Morata menginkan mantan rekan setimnya, Ronaldo memboyong trofi piala dunia 2022 di Qatar menyusul timnasnya tersingkir oleh Maroko jelang perempat final.

Morata merupakan pemain, yang menghargai rekannya, Ronaldo karena pernah sama-sama di Tim Los Blancos, atau julukan Real Madrid.

Bomber timnas Spanyol, Alvaro Morata, mempunyai alasan khusus mengapa dirinya ingin Cristiano Ronaldo menjuarai Piala Dunia 2022 bersama timnas Portugal.

Sampai sejauh ini Alvaro Morata diketahui mempunyai kedekatan dengan Cristiano Ronaldo.

Pasalnya, Morata pernah bermain bersama Ronaldo di dua klub yang berbeda.

Pertama adalah saat sang striker menembus skuad utama Real Madrid pada 2010 hingga 2014.

Setelah itu, Morata sempat bergabung dengan Juventus selama dua musim sebelum balik berkostum El Real pada 2016.

Kepulangan ke Real Madrid membuat Morata kembali satu tim dengan Ronaldo.

Juventus resmi merekrut Alvaro Morata dari Atletico Madrid.
Juventus resmi merekrut Alvaro Morata dari Atletico Madrid. (TWITTER @JUVENTUSFCEN)

Namun, kebersamaan mereka hanya berlangsung selama satu musim, karena Morata sempat kembali berkelana ke beberapa klub.

Keduanya kemudian kembali bersama di Juventus pada 2020, tetapi lagi-lagi berpisah satu tahun kemudian lantaran Ronaldo memutuskan pulang ke Manchester United.

"Saya belum pernah melihat selebrasi tarian yang begitu banyak," kata Keane seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.

"Ini seperti menonton Strictly (program televisi)."

"Saya tidak percaya apa yang saya tonton hari ini."

"Saya tidak menyukai itu."

"Saya pikir itu benar-benar tidak menghormati lawan (Korea Selatan)."

"Brasil unggul jauh dan mereka melakukannya setiap kali mencetak gol."

"Saya tidak keberatan dengan yang pertama, tapi tidak untuk yang seterusnya."

"Apalagi, pelatih mereka (Tite) juga ikut melakukan aksi tersebut," tutur pria berusia 51 tahun itu menambahkan.

Terlepas dari itu, hasil ini sukses mengantarkan timnas Brasil melaju ke babak perempat final.

Pada fase tersebut, Neymar dkk sudah ditunggu timnas Kroasia yang lebih dulu lolos berkat menang adu penalti melawan timnas Jepang.(BolaSport.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved