Sinetron Indonesia
Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022, Dafri dalam Bahaya, Syifa Alami Firasat Buruk
Rangkuman Tajwid Cinta 30 November 2022, Syifa alami firasat buruk saat Dafri dalam bahaya. Ia pun berdoa agara suaminya baik-baik saja.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Nika Afrilia
Ternyata ada luka di sana, jadi Rizky mengobati lukanya.
Usai mengobati, Rizky dan dan Rahmad membahas kejadian tadi.
Rahmad berkata dia tidak mengenal perempuan itu dan kenapa dia melakukan hal seperti sebelumnya.
Satpam masuk dan melaporkan bahwa perempuan itu berhasil meloloskan diri.
Rizky marah, namun ditenangkan oleh Rahmad. Rahmad berkata agar keamanan diperketat dan dia ingin ada penjaga di rumahnya.
Rizky kaget dan mengira perempuan itu adalah pelakunya.
Rahmada menjawab, pelaku semalam adalah laki-laki. Jadi mereke berkesimpulan ada kemungkinan perempuan dan laki-laki itu bekerja sama.
Sementara itu, perempuan yang tadi menyerang Rahmad untuk membalaskan dendam sepupunya, Dilla. Rahmad sudah membuat Dilla dan Syifa menderita.
Dia akan membuat Rahmad menderita dengan menganggu Alina.
Baca juga: Rangkuman Tajwid Cinta Episode 9, Dafri dan Syifa Berpegangan Tangan di Belakang Alina
Cerita kemudian beralih ke Syifa dan Alina.
Syifa awalnya ragu karena tidak percaya diri dengan kemampuanya.
Alina mengatakan dia memiliki intuisi seorang pebisnis, karena itu dia memilih Syifa sebagai kepala disainer di butiknya.
Dan karena itu pula, Alina mengajak Syifa menyaksikan peragaan busana dan bertemu desainer lainnya. Lagi-lagi Syifa tidak percaya diri.
Lantas, Alina berkata bahwa profesionalitas itu tidak datang secara instan. Profesionalitas harus dilakukan perlahan.
Ketika membeli bubur ayam, Farah melihat ada perempuan yang membeli di toko bunga tempat Ilham bekerja, tidak sengaja menjatuhkan pot mengenai Ilham.
Mereka berdua terlihat berpegangan tangan.
Kesal, Farah buru-buru menghampiri mereka dan marah-marah.
Ia memarahi pembeli perempuan itu, menuduhnya berpura-pura membeli bunga sekedar untuk menemui Ilham.
Perempuan itu ditarik paksa oleh Farah untuk keluar dari toko bunga sembari Ilham yang panik dan berkali-kali meminta maaf pada sang pembeli.
Mereka pun menciptakan keributan yang menarik perhatian warga hingga jalanan macet.
Alina dan Syifa yang kebetulan lewat, bingung apa penyebab kemacetan di jalan.
Mereka samar-samar mendengar suara Farah yang sedang marah-marah.
Alina tertawa dan berkata jika mungkin saja sedang ada keributan dari seorang perempuan yang cemburu karena pasangannya digoda perempuan lain.
Mendengarnya, Syifa kepikiran akan situasinya, Dafri, dan Alina dan memikirkan apa reaksi Alina jikalau ia tau akan Syifa dan Dafri yang diam-diam telah menikah.
Ilham mencoba menenangkan Farah dan mengusulkan istrinya agar istirahat dan pulang ke rumah.
Dengan kesal, Farah akhirnya pergi.
Lagi dan lagi, Syifa tidak menyadari bahwa yang berkelahi itu adalah Ilham dan Farah.
Sementara itu, Indri mendatangi rumah Nadia, bertujuan menanyakan kapan mereka akan mendiskusikan jadwal pernikahan kedua anak mereka, Alina dan Dafri, serta desainer pakaian pernikahan.
Nadia berkata jika ia sudah menentukan desainer pilihannya.
Tidak sadar, Indri berkata, "Oh, Syifa lagi, ya?"
Raut wajah Nadia berubah drastis. Tersenyum remeh, dia mengolok-olok desain Syifa.
Lalu ada yang menelepon Nadia dan rupanya orang tersebut mengajak bertemu di cafe. Nadia menyetujuinya.
Nadia mengusulkan pada Indri untuk menunda membicarakan pernikahan Alina dan Dafri. Indri setuju dan kembali ke rumah.
Sebenarnya, Indri menyadari jika Nadia terlihat terburu-buru dan gelisah. Ia berasumsi jika Nadia sedang merencanakan sesuatu.
Cerita kemudian berlanjut pada Rizky yang menyuruh Dafri pulang dan menjadwalkan ulang kegiatan di tempat konstruksi.
Rizky berkata jika Dafri tidak fokus, bahkan hampir terkena jatuhan marmer.
Dafri tidak menyetujui akan dirinya pulang ke rumah. Karena jika pulang, ia merasa akan selalu kepikiran akan Syifa dan permintaannya.
Rizky menenangkan Dafri agar tidak gegabah, tenang, dan meminta petunjuk dari Allah. Setelahnya, baru mengobrol dengan Syifa.
Dafri putuskan untuk setuju dan kembali ke rumah.
Di sisi lain, Alina dan Syifa pergi bersama.
Resti melihat mereka yang memasuki mobil dan memutuskan untuk mengikuti.
Alina dan Syifa pun sampai. Alina mencari tempat perkiran, sementara Syifa menunggu di lobi.
Alina turun dari mobil dan Resti segera melaju kencang ke arahnya. Melihatnya, Syifa langsung mendorong Alina agar tidak tertabrak.
Sayangnya, kaki Alina terkilir.
Syifa langsung menelpon Dafri, menyuruhnya untuk datang ke lokasinya dan Alina. Ia mengabari jika Alina terluka.
Resti kesal dan marah-marah karena selalu gagal dalam misinya. Terlihat, ia akhirnya menemukan sebuah ide.
Dafri sampai dan segera membantu Alina. Melihat mereka berdua, Syifa merasa sedih.
Alina dipapah untuk duduk di bagian belakang mobil sementara Dafri dan Syifa di bagian depan. Mereka lalu kembali ke rumah.
Di tengah jalan, Syifa berusaha menarik sabuk pengaman namun macet. Dafri pun membantunya karena disuruh Alina.
Ketika membantu Syifa, Dafri dan ia lalu bertatap-tatapan.
Cerita pun bersambung.
Apakah Alina menyadari kedekatan Syifa dan Dafri?
Dan apa sebenarnya yang sedang direncanakan oleh Nadia dan juga Resti?
Temukan jawabannya di sinetron Tajwid Cinta episode 18 tayang sore ini pukul 16.25 WIB di SCTV.
(*)