Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka, Identifikasi Majas dalam Puisi
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka membahas tentang Mengidentifikasi Majas dalam Puisi.
TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka membahas tentang Mengidentifikasi Majas dalam Puisi.
Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka dilansir dari berbagai sumber.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan tugas.
Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.
Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 154 Kurikulum Merdeka, Pesan dalam Puisi Doa
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Puisi Diafan dan Prismatis
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 144 Kurikulum Merdeka, Unsur-unsur Puisi
Simak selengkapnya kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka:
Tulislah majas-majas yang kalian temukan dalam keempat puisi-puisi tersebut dalam tabel berikut.
1. Judul Puisi : Pahlawan Tak Dikenal
Kata-Kata yang Mengandung Majas: Repetisi
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Penjelasan: Ada pengulangan atau repetisi pada bait pertama dan terakhir puisi
2. Judul Puisi : Waktu
Kata-Kata yang Mengandung Majas : Simile
Waktu seperti burung tanpa hinggapan
Melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan
Sayap-sayap mukjizat terkebar dengan cekatan
Penjelasan : Terdapat kata kata pembanding pada bait pertama dan terakhir
3. Judul Puisi : Hujan Bulan Juni
Kata-Kata yang Mengandung Majas : Repitisi
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Penjelasan : Ada pengulangan atau repetisi pada bait pertama kedua dan terakhir puisi
4. Judul Puisi : Nyanyian
Kata-Kata yang Mengandung Majas : Metafora
Saat buah-buahan kau tunggu menjadi ranum
Aku menulis puisi di bawah sumringah raja siang
Sembari menyisiri tepian ladangmu dengan nyanyian
Penjelasan : menggunakan kata-kata kiasan yang berkaitan dengan alam pada bait pertama
Membaca
Untuk lebih memahami pengertian majas metafora, simile, dan repetisi, kalian akan membaca dan membandingkan empat puisi berikut: “Pahlawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar, puisi “Waktu” karya W.S. Rendra, puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono, dan puisi “Nyanyian” karya Elly Delfia. Bacalah puisi tersebut dan tandailah majas-majas yang ada di dalamnya!
Pahlawan Tak Dikenal
Karya Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tetapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda
Waktu
Karya W.S. Rendra
Waktu seperti burung tanpa hinggapan
Melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan
Sayap-sayap mukjizat terkebar dengan cekatan
Waktu seperti butir-butir air
Dengan nyanyian dan tangis angin silir
Berpejam mata dan pelesir tanpa akhir
Hujan Bulan Juni
Karya Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Nyanyian
Karya Elly Delfia
Saat buah-buahan kau tunggu menjadi ranum
Aku menulis puisi di bawah sumringah raja siang
Sembari menyisiri tepian ladangmu dengan nyanyian
Nyanyian yang kita yakini
Selalu mengantarkan pada pertemuan
Yang membuat usiamu terlihat sepuluh tahun lebih muda
Karena disirami rasa bahagia dan lapang dada
Disclaimer: Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 159 Kurikulum Merdeka ini hanya sebagai bahan referensi dalam menjawab pertanyaan.
TribunPadang.com tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam kunci jawaban ini.