Sinetron Indonesia
Tajwid Cinta Episode 10, Jebakan Nadia Salah Sasaran, Alina Kecelakaan hingga Pendarahan di Otak
Rangkuman Tajwid Cinta episode 10, jebakan Nadia salah sasaran, Alina kecelakaan hingga pendarahan di kepala.
Penulis: Nika Afrilia | Editor: Nika Afrilia
Malam harinya, Alina mengajak Syifa untuk pergi foto studio bersama besok. Awalnya enggan, akhirnya Syifa menyetujuinya.
Keesokan harinya, orang suruhan Nadia pun melancarkan aksi dengan berpura-pura menjadi manajer untuk pengecekan listrik di studio foto. Ia melancarkan aksinya setelah diberi akses masuk.
Selama perjalanan, Dafri dan Syifa diam di mobil dan Alina pun bingung.
Alina menanyakan pendapat Syifa terkait konsep fotonya dan Dafri. Syifa memberi masukan terkait konsep outdoor party dan Alina memuji pengambilan keputusan Syifa yang selalu tepat.
Menanggapi itu, Dafri pun bergumam dalam hati menanyakan kondisi kehidupan Syifa sekarang dan bagaimana Syifa mengambil keputusan dengan kondisi seperti itu.
Apakah ia memilih bersama Dafri atau Alina yang bersama Dafri?
Dafri pun membayangkan konsep prewedding namun bukan dengan Alina melainkan dengan Syifa.
Ia membayangkannya ketika lampu merah dengan senyum-senyum sampai lupa bahwa lampu sudah berwarna hijau. Akhirnya lamunannya dibuyarkan oleh Alina.
Syifa pun kembali sedih melihat kemesraan Alina dan Dafri di mobil.
Baca juga: 3 Soundtrack Tajwid Cinta SCTV, Ada Lagu Siti Nurhaliza, Kangen Band hingga Edcoustic
Mereka pun sampai. Ketika masuk, Syifa dan Dafri sempat bertatap-tatapan terlebih dahulu.
Ketika berpakaian di dalam, dasi Dafri ketinggalan di ruang perempuan. Alina tidak bisa memberinya karena sedang dirias akhirnya Syifa yang memberikannya dari balik tirai.
Dafri langsung menyadari itu tangan Syifa dan menggenggam tangannya.
Keduanya langsung salah tingkah.
Dafri berpikir kalau dia tidak bisa membohongi diri sendiri. Dia dilema karena ada dua perempuan di dalam hidupnya dan cepat atau lambat, hati salah satunya akan hancur.
Keduanya lalu melakukan sesi foto prewedding namun Dafri selalu kurang senyum.