Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 143 144, Analisis Struktur Teks Eksplanasi

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 membahas tentang analisis struktur teks eksplanasi.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Buku Bahasa Indonesia semester 1 kurikulum 2013
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 membahas tentang analisis struktur teks eksplanasi. 

TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 membahas tentang analisis struktur teks eksplanasi.

Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 analisis struktur teks eksplanasi dilansir dari berbagai sumber.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 analisis struktur teks eksplanasi diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013.

Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 analisis struktur teks eksplanasi, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.

Jika sudah, orangtua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 102, Contoh Kalimat Berantonim dan Bersinonim

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 121, Perhatikan Puisi Senjakala Gunung Merapi!

Baca juga: Contoh Topik Fenomena Budaya, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 130

Simak selengkapnya kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 143 144 analisis struktur teks eksplanasi

Tugas Individu
1. Bacalah contoh teks eksplanasi baik dari surat kabar, majalah, buku, maupun dari internet!

2. Analisislah struktur teks tersebut!

3. Laporkanlah hasil kegiatan itu dalam format seperti berikut! Lampirkan guntingan teks yang menjadi sumber analisisnya.

Judul teks : ....
Penulis : ....
Sumber : ....

Jawaban :

Tsunami Selat Sunda

Identifikasi fenomena
Tsunami Selat Sunda merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini melanda bumi Indonesia. Namun, berbeda dengan bencana alam lain atau tsunami pada umumnya,
tsunami kali ini berlangsungan dengan begitu senyap. Bahkan BMKG sekalipun yang merupakan badan berkompeten untuk hal-hal semacam ini dibuat seolah-olah kehilangan informasi terkait serangan tsunami. Informasi yang simpang siur semakin menambah banyaknya korban jiwa dan luka yang muncul akibat bencana ini.

Proses kejadian
Tsunami sendiri merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk dipelajari. Secara umum, terdapat tiga penyebab terjadinya tsunami yaitu gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga kondisi atmosfer. Pada kejadian tsunami Selat Sunda, para ahli dapat memastikan bahwa tsunami kali ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Tsunami akibat erupsi gunung berapi sedikit berbeda dengan tsunami akibat gempa bumi. Untuk dapat menciptakan tsunami, sebuah gunung berapi yang terletak di dalam atau di daerah perairan harus mengalami erupsi dalam skala besar. Hal ini karena untuk menciptakan gelombang tinggi, diperlukan energi yang tidak sedikit. Ketika erupsi tersebut terjadi, sebagian besar material dinding gunung berapi akan luruh. Peluruhan inilah yang akan mendorong terciptanya gelombang tinggi dengan energi yang sangat masif menyertainya.

Gelombang yang tercipta akan semakin tinggi dan mematikan ketika mendekati wilayah darat. Hal ini dikarenakan semakin landai dan dangkalnya wilayah yang dilewati oleh gelombang tsunami tersebut. Adapun bukti dari erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai penyebab terjadinya tsunami Selat Sunda dipastikan melalui pengamatan udara setelah bencana terjadi. Informasi awal yang disampaikan oleh BMKG terkait tinggi gelombang yang tidak mencapai 1 meter dipatahkan dengan kenyataan di lapangan yang menunjukkan
sebagian besar dinding gunung berapi longsor. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan saksi korban di lapangan yang menyatakan tinggi gelombang tsunami bahkan
mencapai angka belasan meter. Tentunya angka ini dapat memberikan gambaran betapa dahsyatnya bencana yang melanda kawasan Selat Sunda kala itu, terutama mereka yang berada di kawasan pesisir pantai di sekitar Banten dan Lampung.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved