Wisata Sumatera Barat

Wisata Sumatera Barat: Mengunjungi Ngalau Basurek, Destinasi Gua di Geopark Silokek Sijunjung

Ngalau Basurek berarti Gua Bersurat, nama tersebut diambil karena di dinding gua terdapat tulisan yang dipercaya sudah dibuat sejak tahun 1927

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal
Potret Ngalau Basurek, salah satu destinasi Wisata Sumatera Barat di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Jumat (21/10/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Ngalau Basurek merupakan salah satu destinasi Wisata Sumatera Barat (Sumbar).

Wisata Sumatera Barat ini termasuk Geoside yang merupakan bagian Geopark Ranah Minang Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumbar.

Tidak terlalu jauh, Wisata Sumatera Barat ini Berjarak kurang lebih 12 kilometer dari Kantor Bupati Sijunjung.

Ngalau Basurek bisa dikunjungi wisatawan menggunakan mobil ataupun motor sekira 30 menit.

Nama Ngalau Basurek berarti Gua Bersurat, dimana nama tersebut diambil karena di salah satu dinding gua itu terdapat tulisan yang dipercaya sudah dibuat sejak tahun 1927.

Baca juga: Kunjungi Desa Wisata Nagari Silokek, Ngalau Basurek Bikin Sandiaga Uno Terkesan

Pada dinding gua itu bertuliskan "BRIGADE OPNAME S.S, KWANTAN KLOFF, HOPZ D.J CARP, OPZ.H.SUMUAL, MARTOSOEDIRO, MEI-OKTOBER 1927", tulisan tersebut diyakini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Kepala Sekretariat Geopark Ranah Minang Silokek, Ridwan menyebut berdasarkan penelitian dari para ahli, bebatuan yang ada di Silokek diperkirakan berumur sekira 350 juta tahun.

"Bisa kita lihat dari stalaktit dan stalagmit yang terbentuk di gua tersebut sudah terbentuk menjadi tiang," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Jumat (21/10/2022).

Dikatakannya, dalam satu tahun stalaktit hanya bertambah lima centimeter, oleh sebab itu bisa diyakini Ngalau Basurek terbentuk sejak jutaan tahun lalu.

Nngalau Basurek merupakan gua pada batuan gamping yang unsur utamanya mengandung karbonat dan sangat reaktif dengan asam dari air, sehingga membetuk rongga-rongga.

Wisatawan mengunjungi Ngalau Basurek, sebuah destinasi wisata di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Selasa (10/5/2022)
Wisatawan mengunjungi Ngalau Basurek, sebuah destinasi wisata di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Selasa (10/5/2022) (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)

Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Mengagumi Keindahan Bebatuan Purba di Geopark Silokek

Selain itu, Ngalau Basurek terus terbentuk melalui pengendapan sungai bawah tanah dan biasan-biasan gua seperti stalaktit, stalagmit, flowstone, gurdam dan unsur lainnya.

Ngalau Basurek terletak di tepi aliran Sungai Batang Kuantan, yang terdiri dari dua buah rongga.

Rongga yang pertama terletak di atas, dengan sekira 4 meter dari permukaan tanah dengan lebar mulut gua sekira 8 meter.

Sementara, kedalaman gua tersebut hanya berjarak sekira 10 meter dari mulut gua.

Dalam gua tersebut terlihat bebatuan seperti tiang yang terbentuk dari endapan tetesan air dan dinding gua berwarna hijau karena tumbuh lumut.

Baca juga: Menuju Unesco Global Geopark, Pemkab Sijunjung Gandeng ITB Lakukan Kajian Geologi di Geopark Silokek

Berbeda dengan rongga pertama, rongga yang berada di bawah, memiliki akses lebih dalam.

Mulut gua tersebut terlihat kecil, lebarnya sekira 5 meter, tetapi saat sudah melawatinya bagian dalam gua sangat luas dan panjang.

Bagian dalam gua tersebut kaya akan ornamen-ornamen pada langit-langit dan dindingnya yang terbentuk dari endapan air yang menetes.

Selain itu, terdapat sungai bawah tanah yang mengalir di dalam gua tersebut, dengan ketinggian yang beragam.

Kata Ridwan, hingga kini kedalaman gua tersebut masih belum bisa diketahui.

Baca juga: Kunjungi Nagari Silokek, Sandiaga Uno: Jaringan Internet dan Sarana Prasarana Harus Dibenahi

"Hingga kini, gua itu masih ditelusuri sedalam 200 meter dari luar, karena belum ada ekspedisi lebih lanjut untuk mengetahui kedalam sepenuhnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk lebih dalam memasuki gua tersebut, harus dilakukan oleh ahlinya.

Hal itu disebabkan semakin dalam masuk pencahayaan tentu akan semakin kurang, serta diperlukan perlengkapan profesional untuk menelusurinya.

"Selain itu, makin kedalam air sungai juga semakin tinggi, jadi sangat berbahaya untuk menelusurinya tanpa persiapan yang matang," imbuh Ridwan.

Meski begitu, kata Ridwan pihaknya telah memberi batas aman bagi wisatawan yang ingin menelusuri gua.

Baca juga: Pemkab Sijunjung Gelar Rakor Outdoor di Geopark Silokek, Sekaligus Launching Gebermen Indah

"Kami sudah memberi batas aman untuk menyusuri gua, hanya sebatas 200 meter, jika lebih dalam, itu tidak terjamin keamanannya," tuturnya.

Selanjutnya, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sijunjung, menyerahkan pengelolaan Ngalau Basurek kepada Kelompok Sadar Wisata yang ada di Silokek.

Pokdarwis itulah yang nantinya menuntun para wisatawan untuk menyusuri gua tersebut.

"Pokdarwis sudah kami bekali dengan ilmu-ilmu tentang gua tersebut, sekaligus batas aman untuk masuk kedalam gua," terang Kepala Sekretariat Geopark Ranah Minang Silokek itu.

Ia menambahkan, bagi para wisatawan yang ingin menyusuri gua, nantinyakan akan dilengkapi perlengkapan seoerti helm dan sepatu boot.

Baca juga: IC Chapter Sumbar Siap Promosikan Silokek ke Berbagai Daerah, Kagumi Panorama Alamnya

"Kami juga membatasi jumlah orang untuk masuk kedalam gua, satu kelompok berjumlah 10 orang," ucap Ridwan.

Kata Ridwan, pembatasan tersebut bertujuan untuk keselamatan, karena di dalam gua oksigen terbatas, jika lebih dari sepuluh orang jadi berbahaya.

Pembatasan salah satu destinasi Wisata Sumatera barat itu juga bertujuan untuk menjaga ornamen-ornamen pada gua, jika dimasuki secara beramai-ramai, ditakutkan akan merusak keasrian Ngalau Basurek.

Dikatakannya, Ngalau Basurek direncanakan akan dilakukan ekspedisi dan kajian lebih lanjut terkait kedalaman dan apa saja yang terdapat di dalam gua tersebut.  (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved