Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 117 118, Nilai-nilai Kehidupan dari Penggalan Cerpen
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 117 118, nilai-nilai kehidupan dari penggalan cerpen.
TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 117 118, nilai-nilai kehidupan dari penggalan cerpen.
Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 117 118 dilansir dari berbagai sumber.
Simak selengkapnya kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 117 118 diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan Kurikulum 2013.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 128, Kaidah Kebahasaan Cerpen
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 107, Pertanyaan terkait Cerpen Robohnya Surau Kami
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 51, 52, dan 53 tentang Teks Eksplanasi
Tugas
1. Nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat kamu peroleh dari penggalan cerpen-cerpen di bawah ini? Jelaskan alasan-alasannya!
a. “Memesan tulisan di depan itu mahal!” akhirnya Salijan teringat lagi kepraktisannya dalam keuangan, harga papan, ongkos pencatatan tulisan – ah, sepuluh ribu sendiri habis ke situ! Tentulah suaminya tidak akan setuju. Jumlah itu besar, lebih baik ditambahkan ke tabungan guna mengurus sertifikat baru tanah yang masih mereka miliki. Demikian sukar, berbelit, dan mahal untuk mendapatkan surat-surat tersebut, kata Samijo. Dan katanya lagi semakin lama akan menjadi semakin mahal, pegawai di kantor-kantor pemerintah akan minta jasa lebih besar lagi. Jadi, pengeluaran yang bukan untuk makan, pakaian lebaran, dan kesehatan, harus dihindari ….
b. “Tak bisa kurang sedikit?” “Tentu saja bisa, Mister. Dalam perdagangan, seperti Tuan maklum, harga bisa damai. Apalagi Mister pecinta benda seni!” Tammy tak mendengarkan lebih lanjut, dengan tangkas dia bangkit kemudian ke belakang. Dia menulis sepucuk surat untuk Tuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah. Dia suruh pelayannya cepat mengantarkan surat itu. “Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk menilai harga teko ini. Dia adalah ahli keramik Rumahnya di sebelah itu,” ujar Tammy setelah kembali di dekat tamunya.
c. Aku masih saja khawatir. Ramalan dukun-dukun itu mulai lagi mengganggu pikiranku. Kau juga mulai diganggu ramalan mereka? Tidak. Kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan. Kita harus berdoa semoga ramalan itu tidak akan menimpa Lasuddin. Aku masih ingat, mereka menyebarkan ke seluruh kampung ramalan-ramalan itu. Benarkah akan terjadi seperti yang mereka katakana, bahwa semua keturunan kita akan musnah di ujung pisau sunat? Yakinkah kau akan itu? Kita berserah saja kepada-Nya. Doakanlah Lasuddin. Bukankah hal ini harus diikuti setiap pengikut Islam sejati?
Kunci Jawaban:
a. Penggalan cerpen memesan tulisan di depan itu mahal
Nilai : Ekonomi
Alasannya :
Karena pada penggalan cerpen memesan tulisan di depan itu mahal membahas masalah keuangan, pengeluaran, ongkos, harga, mahal, tabungan dan nilai uang sepuluh ribu yang ke semuanya itu merupakan kata-kata yang identik dengan nilai ekonomi. Dalam menjalankan kehidupan memang peran nilai ekonomi sangat vital, diperlukan perencanaan matang dalam mengelola keuangan keluarga, sala langka akan menimbulkan kesengsaraan dalam memenuhi kebutuhan.
b). Penggalan cerpen “Tak bisa kurang sedikit?”
Kunci Jawaban :
Nilai : Sosial
Alasannya : Karena pada penggalan cerpen tak kurang sedikit tersebut terdapat Tammy yang meminta tolong kepada pelayannya untuk mengatar surat, dan meminta bantuan Tuan Wahyono sebagai ahli keramik untuk memutuskan harga teko yang di perbincangkan tersebut. Dalam kasus penggalan cerpen ini sangat jelas terdapat nilai sosial di dalam ceritanya hal ini dibuktikan dari sikap tolong menolong yang ada pada cerita tersebut. Sebagai makhluk sosial memang sebagusnya dalam mengambil keputusan kita
hendaknya menyerahkan pada seseorang yang memang ahli dibidangnya, agar keputusan yang di ambil tidak merugikan masing-masing pihak.
c). Penggalan cerpen aku masih saja kawatir
Kunci Jawaban :
Nilai : Budaya
Alasannya :
Pada penggalan cerpen aku masih saja kawatir terdapat kata kunci utama yang menjadi pokok-pokok pembicaraan, kata kunci tersebut adalah ramalan dan dukun-dukun. Di dalam kehidupan ramalan dukun ini memang sudah menjadi budaya pada masyarakat kita., bukan saja meramal ke dukun, berobat juga ada yang pergi ke dukun, ingin kaya juga ke dukun, ingin cantik tampan juga ke dukun, ingin apa saja pergi ke dukun, hal ini jelas menunjukkan bahwa pergi ke dukun untuk diramal sudah menjadi budaya masyarakat.
Jadi dapat di simpulkan penggalan cerpen aku masih saja kawatir tersebut memiliki nilai kehidupan di dalamnya berupa nilai budaya.
Dari ketiga penggalan cerpen tersebut, dapat kita ambil nilainilai positifnya, untuk penggalan cerpen yang pertama kita dituntut untuk mengatur dan mengelola keuangan dengan
penuh perencanaan, mana saja kebutuhan yang harus di dahulukan dan mana saja kebutuhan yang harus di tunda. Sebisa mingkin di usahakan untuk memiliki tabungan.
Pada penggalan cerpen kedua tak kurang sedikit pun, dapat kita ambil sisi positifnya agar dalam mengambil sebuah keputusan tertentu, hendaknya kita bertanya pada orang yang
ahli di bidangnya. tentu saja orang tersebut adalah orang yang kita percayai seperti anggota keluarga kita. Nilai positif yang bisa kita ambil dari penggalan cerita yang ketiga aku masih saja khawatir adalah untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya namun bertentangan dengan ajaran agama. Sebisa mungkin kita
menyerahkan sesuatu pada sang pencipta bukan ke dukun, karena perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang menyekutukan Allah.
Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas