Gempa Sumbar 2009
Mengenang Gempa 2009: Kisah Heroik Perawat Selamatkan, Pasien Polio di Kampung Dobi Kota Padang
Tepat pada Jumat (30/9/2022) hari ini atau 13 tahun silam, terjadi gempa tektonik berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang Sumatera Barat atau S
Penulis: Nandito Putra | Editor: Emil Mahmud
Menyelamatkan Nyawa Pasien Polio
Rumah Emy berada di kelurahan Alang Laweh, tepatnya apabila kini di belakang Hotel Grand Zurich.
Pada 30 September 2009 itu, hanya berdua dengan sang anak, lalu Emy berjalan kaki ke tempatnya bekerja. Jarak dari rumah ke Kampung Dobi lebih kurang satu kilometer/ 1 KM.
Seingat Emi, mereka tiba di rumah pasien yang akan dimandikan sekira pukul 16.30 WIB. Di sepanjang jalan, kendaraan lalu-lalang. Itu adalah jam-jam sibuk di pusat pertokoan di kawasan tersebut.
Sesampai di tujuan, Emy langsung bergegas melaksanakan pekerjaannya. Di tengah memandikan pasien itulah, Emy merasakan lantai bergetar dan diikuti suara gemuruh.
Di kamar mandi, Emy dibantu oleh anaknya, membopong pasien ke luar. Emy sempat terkurung dan menyaksikan dinding dapur terkuak ke arah luar bangunan utama.
Sepenuh tenaga, ibu dan anak itu berusaha keluar, sambil membopong pasien, tanpa benang sehelaipun.
Mereka bertiga selamat dan merebahkan pasien di jalan di depan rumah. Tak berselang lama, getaran yang mulai melambat, tiba-tiba bertambah kuat, merubuhkan banyak bangunan di sekeliling tempat Emy berdiri.
Emy mengingat, suasana ketika itu begitu mencekam. Suara anak-anak menjerit ketakutan merebak di mana-mana.
Gempa telah mengubah kota menjadi landasan puing. Debu reruntuhan bangunan mengepul di setiap sudut kota.
Ketika terduduk di pinggir jalan, Emy nyaris terlindas mobil yang tiba-tiba bergerak ke arahnya.
"Ma, itu ada mobil bergerak ke sini," teriak Nova kepada ibunya.
Seketika ia menghindar dan mobil tersebut menghantam reruntuhan beton di depannya.
Gempa dan Ikatan Persaudaraan