Gempa Mentawai

Gempa Mentawai, Kalaksa BPBD: Warga Desa Sikabaluan dan Simalegi Kembali Mengungsi

Kabupaten Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali diguncang gempa pada Minggu (11/9/2022) pagi.

Penulis: Rahmadi | Editor: afrizal
Istimewa/Kalaksa BPBD Mentawai
Gempa Mentawai- Kepanikan melanda warga dan pasien yang berada di sekitar Puskesmas Betaet, Mentawai, Sumatera Barat setelah daerah tersebut diguncang gempa bumi magnituod 6,1 dan 5,4 Minggu (11/9/2022) pagi. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kabupaten Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali diguncang gempa pada Minggu (11/9/2022) pagi.

Gempa tercatat berkekuatan M 6.1 pada pukul 6.10 WIB. Kemudian gempa susulan pada 6.26 WIB dengan kekuatan M 5.4.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Novriadi menjelaskan pusat gempa berada dekat dengan wilayah Kecamatan Siberut Barat.

"Hasil komunikasi saya dengan Camat yang berdekatan pusat gempa, bahwa gempa yang dirasakan masih sama dengan gempa yang dirasakan pada 29 Agustus, pusat gempanya masih sama dengan yang sebelumnya," katanya saat dihubungi.

Pasca gempa terjadi masyarakat sekitar juga langsung melakukan evakuasi mandiri. 

Baca juga: Gempa Mentawai - Pagi Ini Mentawai 2 Kali Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga ke Kota Bukittinggi

Wilayah yang dilaporkan mendapat guncangan kuat ada di lima desa yaitu Desa Simalegi, Sigapokna, Simatalu, Sikabaluan, dan Desa Sagalubek. 

"Laporan yang melakukan mengungsi itu ada di Sikabaluan dan di Simalegi, untuk yang lain kita belum dapat informasi," ujarnya.

Masyarakat kembali ke tempat pengungsian yang sama dengan tempat sebelumnya.

Lokasi ini juga dekat dari perkampungan warga.

Sebagaimana diketahui masyarakat sebelumnya juga mengungsi pasca gempa 29 Agustus 2022.

Baca juga: Gempa Mentawai Terjadi 2 Kali Berpusat di Wilayah Siberut, Warga Siberut Mengungsi ke Perbukitan

Kemudian kembali ke rumah pada 1 September 2022.

Sementara untuk korban jiwa dan kerusakan, pihaknya belum mendapatkan laporan.
 
"Belum ada laporan, karena masih melakukan pengamatan di perumahan warga dan dekat pantai," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan melakukan evakuasi ke tempat pengungsian. Masyarakat diminta waspadai gempa susulan.

"Kita imbau masyarakat tetap tenang dan waspada, dan tetap bertahan di tempat evakuasi dulu," katanya.

Warga Berhamburan

Warga Mentawai dikagetkan dengan guncangan gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah setempat, Minggu (11/9/2022) pagi.

Fery Yanto, seorang warga Mentawai mengatakan, guncangan gempa membuat warga berhamburan keluar rumah.

Ia bersama keluarga yang ketika itu tengah tidur langsung terbangun saat gempa terjadi.

"Ada dua kali gempa terasa di sini cukup kuat," ujar warga Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai itu, kepada TribunPadang.com, Minggu pagi.

Dia menuturkan pasca gempa saat ini kondisi di Sipora, khususnya sekitar kediamannya masih kondusif dan warga tidak terlalu panik.

"Sejauh ini masih belum ada yang mengungsi ke tempat tinggi," imbuhnya.

Warga Mentawai lainnya, Agrivina yang berdiam di Tua Pejat mengatakan, gempa membuat jalan-jalan di sekitar rumahnya dipenuhi warga.

Mereka, kata dia, berbondong-bondong keluar rumah saat gempa mengguncang untuk menyelamatkan diri.

"Terasa kencang, sama seperti yang dulu itu," katanya dihubungi terpisah.

Agri menuturkan, hingga saat ini masih terdapat beberapa warga yang masih bertahan di luar rumah.

"Banyak yang kaget kan," ucap Agri.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriandi mengatakan, warga Siberut saat ini mengungsi ke perbukitan.

Diketahui, pusat gempa berada di wilayah Siberut.

"Evakuasi Mandiri ketempat yang lebih tinggi dan tempat evakuasi yang sama dengan gempa yang selanjutnya," ujar Novriandi.

"Salah satunya desa Simaligi, Simatalu di Siberut Badan, dan di Desa Siberut Utara di Sikabaluan," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved