Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Kapal Nelayan Mati Mesin dan Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite

Simak berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. Ada berita tentang Kapal Mati Mesin

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rezi Azwar
SPBU kawasan Jalan By Pass, Kota Padang, Sumatera Barat, dipenuhi kendaraan Rabu (31/8/2022) malam, imbas adanya isu kenaikan BBM jenis pertalite dan solar 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang Kapal Mati Mesin di Perairan Pulau Nyamuk Pesisir Selatan, Lima Nelayan Berhasil Dievakuasi.

Kemudian berita Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Antrean Mulai Tampak di SPBU Jalan By Pass Padang.

Baca juga: Wacana Harga Pertalite Naik, Hidayat: Kaji Ulang, sebab Belum Naik Harga, Inflasi di Sumbar 4 Persen

Baca berita selengkapnya :

1. Sebanyak lima orang nelayan yang terjebak di tengah laut akibat kapal mati mesin berhasil selamat, Selasa (30/8/2022) malam.

Kapal nelayan ini mengalami mati mesin di perairan Pulau Nyamuk Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kapal ini berangkat pada Rabu (24/8/2022) dari Pelabuhan Perikanan Bungus dengan anggota sebanyak lima orang, yaitu Ali (63), Folani Gea (45), Edi (40), Sultan (19), dan Eri (32).

Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang langsung bergerak menggunakan KN SAR Yudhistira, pada Selasa (30/8/2022) pagi hari.

"Pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 08.20 WIB KN SAR Yudhistira dengan personil sebanyak 15 orang berangkat dari Dermaga Barau Bungus menuju lokasi kapal," kata Abdul Malik selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang.

Sekitar pukul 09.20 WIB KN SAR Yudhistira tiba di lokasi kapal dilaporkan mengalami masalah dengan mesinnya dan melakukan pencarian dan penyisiran.

"Selanjutnya pukul 19.10 WIB, kita terima lagi informasi dari keluarga nahkoda, bahwa kapal nelayan KM Nyata ini sudah ditemukan oleh KM Fitri 04 dalam keadaan selamat," ujar Abdul Malik.

Baca juga: Follow up Daftar Nama Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Pulau Nyamuk, Pesisir Selatan

Abdul Malik menyebutkan nelayan KM Fitri membantu memperbaiki KM Nyata.

Setelah mendapatkan informasi itu, RIB Kantor SAR Padang bergerak menuju lokasi yang diinfokan.

"Kita datangilah untuk memastikan bahwa penemuan tersebut betul kapal yang dicari. Kita sampai di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB."

"Ternyata benar kapal KM Nyata, dan kondisinya selesai diperbaiki serta penumpangnya selamat," kata Abdul Malik.

Selanjutnya petugas Kantor SAR Padang mendampingi KM Nyata bergerak menuju Dermaga Perikanan Bungus, Kota Padang.

"Kapal nelayan KM Nyata berhasil sampai Dermaga Perikanan Bungus pukul 22.25 WIB dengan selamat dan Operasi SAR diusulkan untuk di tutup," jelasnya.

2. Warga mulai ramai mendatangi sejumlah SPBU di Padang, Sumatera Barat, Rabu (31/8/2022) malam, pasca munculnya isu akan ada kenaikan Pertalite mulai 1 September 2022.

Pantauan TribunPadang.com di sebuah SPBU di Jalan By Pass, Padang, Rabu malam, antrean kendaraan tampak hingga keluar area SPBU.

Umumnya, mobil yang antre adalah kendaraan pribadi hingga truk.

Mereka rela antre mengisi minyak malam ini agar mendapatkan harga lama sebelum harga baru berlaku.

Terlihat harga BBM jenis Pertalite dijual masih dengan harga Rp7.650 per liternya.

Sementara harga solar masih Rp5.150 per liternya.

Antrean panjang dari kendaraan masyarakat pun terlihat di kawasan SPBU ini, baik itu antrean Pertalite maupun Solar.

Terkait rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), seorang sopir taksi online,Hendri yang TribunPadang.com temui mengaku sangat keberatan.

Kenaikan harga akan menyebabkan biaya membengkak, Rabu (31/8/2022).

"Kalau jadi dinaikkan ya ambruklah kita. Ya otomatis ekonomi jadi ambruk," katanya.

Sebagai pemilik mobil yang digunakan untuk mencari nafkah, Hendri menghabiskan Rp100 ribu perhari untuk untuk mengangkut penumpang.

Bila terjadi kenaikan, maka biaya untuk BBM saja harus ditanggungnya hingga dua kali lipat. 

"Itu dari pagi sampai malam. Kalau jadi naik bisa dua kali lipat untuk sekedar mengisi BBM saja," kata

Ia berharap, BBM tidak naik dan dibiarkan pada angka yang sekarang ini saja.

"Kalau modal tambah gede, biaya operasional jadi nambah," kata Hendri.

Harga Pertalite Dikabarkan Naik Jadi Rp 10.000

Saat ini, santer beredar isu bahwa harga BBM jenis Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter.

Kemudian, harga Solar menjadi Rp 7.200 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Menyikapi kabar tersebut, pihak Pertamina menyebut nasib kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan hak regulator yakni Kementerian ESDM maupun Kementerian Keuangan.

“Belum ada arahan dari Pemerintah. Kebijakan harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari regulator,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (29/8/2022). (*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved