Kota Padang

Soal Penertiban Pedagang di Pantai Padang, Kasat Pol PP Padang Tegaskan Telah Layangkan Peringatan

Kepala Satpol PP Kota Padang Mursalim mengatakan dugaan aksi lempar batu oknum terhadap personil Satpol PP Padang pada Rabu (17/8/2022) seharusnya tid

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kasat Pol PP Padang, Mursalim, mengatakan dugaan aksi lempar batu oknum terhadap personil Satpol PP Padang pada Rabu (17/8/2022) seharusnya tidak perlu terjadi. Menurut Mursalim, mengingat ada aturannya serta sudah jelas bahwa di lokasi pantai memang tidak dibenarkan untuk berjualan 

LBH menyoroti penertiban yang dilakukan tidak dilakukan dengan cara yang humanis.

Atas hal ini, kata dia, Wali Kota Padang beserta stake holder lainnya segera merespon mengenai penertiban ini.

Seorang pedagang yang turut datang ke Komnas HAM, Lindung (35) mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan. Ia diduga dikeroyok oleh beberapa orang petugas.

Padahal, kata dia, sebelum mendapatkan kekerasan, Lindung baru tiba ke rumah keluarganya, dan mendapati pamannya dikejar oleh beberapa orang petugas Satpol PP.

Adapun biasanya Lindung menjual seperti seafood, jagung bakar, pisang bakar, dan air kelapa muda.

Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL di Pantai Padang bersama LBH Padang menyambangi Komnas HAM Perwakilan Sumbar pada Kamis (18/8/2022).
Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan tindak kekerasan saat penertiban PKL di Pantai Padang pada Rabu (17/8/2022).
Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL di Pantai Padang bersama LBH Padang menyambangi Komnas HAM Perwakilan Sumbar pada Kamis (18/8/2022). Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan tindak kekerasan saat penertiban PKL di Pantai Padang pada Rabu (17/8/2022). (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Pedagang lainnya, Rika mengaku bahwa anaknya yang bernama Regia turut mendapat dugaan kekerasan.

Diduga, kekerasan yang didapat anaknya Regia ialah kekerasan verbal atau mendapat lontaran kata-kata yang tidak pantas.

Sementara, seorang pengunjung, Sarah (23) yang juga mengalami dugaan tindakan kekerasan mengaku menerima kekerasan dari personel Satpol PP.

Atas dasar tersebut, ia juga melapor bersama PKL ke Komnas HAM. Ia mengaku mendapatkan kekerasan saat merekam penertiban PKL.

Dikatakannya, personel Satpol PP juga sempat berusaha merebut handphone/HP yang digunakan untuk merekam penertiban di Pantai Padang itu.

Kemudian, ia mengaku sempat dipiting di bagian leher. Namun untungnya ada warga menolong saya.

Atas hal itu, sebutnya, warga menjadi marah terhadap tindakan petugas Satpol PP kepada ia dan pedagang.

Baca juga: Lima Personil Satpol PP Padang Jadi Korban Lemparan Batu Oleh Oknum PKL di Pantai Padang

Selanjutnya, Sarah membantah informasi yang beredar soal petugas Satpol PP yang dilempari batu karena tidak mau ditertibkan.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh respon warga yang marah ketika ia dan PKL diduga mendapat kekerasan.

Komnas HAM Perwakilan Sumbar melalui Subkorbid Penegakan Fungsi Komnas HAM Kanwil Sumbar Firdaus mengatakan bahwa pihaknya mendorong Pemko Padang untuk menyelesaikan persoalan penertiban PKL di Pantai Padang itu.

"Kita akan komunikasikan dengan wali kota, fokus mengenai tindakan dalam penertiban ini. Khususnya apa yang akan Pemko lakukan, karena kewenangan ada pada mereka," ujar Firdaus.

Adapun sebelumnya tiga orang warga itu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Kota Padang pada Rabu (17/8/2022) malam.(TribunPadang.com/Rima Kurniati)

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved