Gelar Upacara Bendera 17 Agustus di Atas Perahu, Pokdarwis Gunung Padang Perkenalkan Kampung Nelayan
Adakan Upacara Bendera 17 Agustus di atas aliran Batang Arau, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berkeinginan memperlihatkan 'Kampung Nelayan'
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Adakan Upacara Bendera 17 Agustus di atas aliran Batang Arau, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berkeinginan memperlihatkan 'Kampung Nelayan' kepada orang banyak, Rabu (17/8/2022).
Hal itu dikatakan oleh Faula Ismi selaku Ketua Pokdarwis Gunung Padang, saat ditemui sesuai pelaksanaan Upacara Bendera 17 Agustus di kawasan Batanh Arau dekat Muaro Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Semua pelaksanaan yang berkaitan dengan Upacara Bendera 17 Agustus dilaksanakan di atas aliran Sungai Batang Arau yang menuju Muaro Padang.
Baca juga: Upacara Pengibaran Bendera Pusaka di Kota Bukittinggi Berjalan Khidmat
Baca juga: Pokdarwis Gunung Padang Adakan Upacara Bendera di Atas Perahu di Kawasan Muaro Padang
"Ini adalah kegiatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kami mengadakan kegiatan ini bersama Nelayan Batang Arau, Pokdarwis Gunung Padang, anak-anak surfing di Seberang Pabayan ini," kata Faula Ismi.
Selain itu, ada juga dari prajurit TNI, Persatuan Pemuda Seberang Pebayan (PPSP), dan masyarakat sekitar. Semua peserta ada sekitar 30 orang.
Pokdarwis Gunung Padang memilih melaksanakan Upacara Bendera 17 Agustus di laut, karena setiap tahun mengadakannya di lapangan.

Oleh karena itu, Pokdarwis Gunung Padang memilih melaksanakan Upacara Bendera 17 Agustus di aliran Batang Arau dekat Muaro Padang.
"Upacara ini berbeda agar unik, dan pertama kalinya Pokdarwis Gunung Padang menjadi pelaksana langsung dalam acara ini," kata dia.
Upacara Bendera 17 Agutus ini dimaknai dengan banyaknya nelayan yang ada di kawasan Seberang Pabayan dan merupakan 'Kampung Nelayan'.
Baca juga: Upacara HUT Ke-77 RI di Kantor Gubernur Sumbar, Kota Bukittinggi Kirim 4 Paskibraka
"Jadi rata-rata mata pencaharian masyarakat di sini adalah nelayan. Kami ingin memperlihatkan kepada orang banyak bahwa di kawasan ini adalah 'Kampung Nelayan.
Semoga Seberang Pabayan ini bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat, dan nelayan yang ada di sini bisa melaksanakan kegiatannya tanpa kendala," kata Faula Ismi.
Faula Ismi menyebutkan, sampai saat ini hal yang menjadi masalah nagi nelayan yang ada di Kawasan Seberang Pabayan adalah banyaknya sampah.
Kata dia, sampah yang ada di sepanjang kawasan Batang Arau sampai ke Muaro Padang membuat ikan berkurang sehingga pendapatan nelayan juga berkurang.

Sedangkan untuk sampah sendiri merupakan sampah kiriman dan berasal dari masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar kawasan Batang Arau.