Kota Padang

Antisipasi DBD, Dinkes Padang Terapkan 3 M: Menguras, Menutup, dan Mengubur Tempat Perindukan Nyamuk

Penyakit demam berdarah (DBD) menular melalui cairan tubuh yang ditular melalui perantara nyamuk Aedes aegypti.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/WahyuBahar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr Srikurnia Yati (tengah) saat jumpa pers di Balai Kota Padang,baru-baru ini. Ia mengatakan, cara mengantisipasi penularan DBD dengan 3 M, yang merupakan singkatan dari, menguras, menutup dan mengubur tempat perindukan nyamuk. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penyakit demam berdarah (DBD) menular melalui cairan tubuh yang ditular melalui perantara nyamuk Aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Padang dr Srikurnia Yati mengatakan, cara mengantisipasi penularan DBD dengan menerapkan 3 M.

Dijelaskan, 3 M merupakan singkatan dari, menguras, menutup dan mengubur tempat perindukan nyamuk.

"Menguras tempat perindukan sarang nyamuk, mengubur wadah yang akan mengakibatkan ngenangan air dan menutup semua wadah air yang memungkin perindukan nyamuk," kata dr Srikurnia Yati, Selasa (16/8/2022).

Hal yang lebih mudah lagi, Srikurnia Yati menyebut jika punya kolam, jangan dibiarkan kolam kosong namun dipakai untuk beternak ikan

Tujuannya agar jentik-jentik nyamuk dalam kolam dimakan ikan kemudian, menggerakan satu rumah satu orang kader jumantik

Jumantik atau juru pemantau jentik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

"Dalam satu keluarga ada yang paham dan peduli, pengendalian Dbd ini, sehingga kebersihan rumah tangga terjaga, yang akan menular ke lingkungan RT dan RW," ungkapnya.

Dikatakannya, nyamuk juga bisa dihindari dengan menanam tanaman anti nyamuk seperti lavender, pappermint, kemangi dan lainnya.

"Kita juga tetap besinergi dengan Padang Bagoro, dengan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan," ungkap dr Srikurnia Yati.

Dokter Srikurnia Yati mengatakan, apabila ada kasus DBD, masyarakat bisa melaporkan ke pukesmas setempat.

DBD memiliki gejala demam tinggi mendadak, mual, disertai bintik-bintik ruam pada bekas gigitan nyamuk.

Jika ditemukan kasus positif, petugas akan melihat tempat perindukan nyamuk dilingkungan tersebut dengan radius 100M untuk kemudian dilakukan fogging.

"Ada dua tim untuk fooging, kalau ada waktunya maka akan langsung akan kita turunkan," ungkapnya.

Dikatakan, fogging atau pengasapan tempat perindukan nyamuk merupakan langkah terakhir jika memang ditemukan banyak tempat perindukan nyamuk. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)
 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved