Tabuik Pariaman
Asal Mula Tabuik Pariaman hingga Jadi Tradisi Tahunan, Diawali Maambiak Tanah hingga Dihoyak ke Laut
Hari ini adalah puncak pelaksanaan Tabuik Pariaman atau Festival Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2022.
Artinya ada 2 tabuik yang dibuat dan dihadirkan.
Sebelum Hoyak Tabuik dimulai, masing-masing rumah Tabuik menyiapkan sebuah tempat persegi empat dan dilingkari dengan bambu.
Di dalamnya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang dinamakan Daraga.
Fungsi Daraga adalah sebagai pusat prosesi dan tempat pelaksanaan maatam.
Dengan adanya Daraga baru berlangsung sejumlah prosesi, pertama adalah prosesi maambiak tanah.
Prosesi ini dimulai setiap 1 Muharram, pada prosesi ini kedua rumah Tabuik (Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa) melakukan pengambilan tanah di Desa Pauh dan Kelurahan Alai Galombang.
Dalam pelaksanaannya kedua rumah Tabuik melakukan arak-arakan dari tempat masing-masing menggunakan gandang tasa.
Pengambilan tanah dilakukan oleh seorang laki-laki berjubah putih, melambangkan kesucian.
Tanahnya bermakna kehidupan manusia yang berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Lalu, pada 5 Muharram dilaksanakan prosesi maambiak batang pisang.
Prosesi ini merupakan cerminan dari ketajaman pedang milik Husein yang digunakan saat perang di Padang Karbala.
Maambiak Batang Pisang ini dilakukan oleh seorang laki-laki dengan berpakaian silat.
Batang pisang tersebut harus putus dengan sekali tebas.
Selanjutnya, pada 7 Muharram dilakukan prosesi maatam, seusai sholat zuhur oleh pihak keluarga penghuni rumah Tabuik.
Mereka berjalan mengelilingi daraga sambil membawa peralatan Tabuik seperti jari-jari, saroban (Sorban) dan pedang sebagai pertanda kesedihan mendalam atas kematian Husein.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Perapian-tabuik-pangkek-ateh-festival-hoyak-tabuik-pariaman.jpg)