Berita MotoGP

Fabio Quartararo Layak Juara Dunia MotoGP 2022, Yamaha Patut Bertanggungjawab Jika Gagal

FABIO Quartararo hingga kini, masih menempati pemuncak klasemen seluruh seri balap MotoGP 2022 serta diprediksi hingga akhir musim.

Editor: Emil Mahmud
YAMAHA MOTOR RACING SRL
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, masih menempati pemuncak klasemen seluruh seri balap MotoGP 2022 serta diprediksi hingga akhir musim. Tampak Quartararo merayakan posisi runner-up yang diraihnya pada balapan MotoGP Americas di Sirkuit Americas, AS, 3 Oktober 2021. 

FABIO Quartararo hingga kini, masih menempati pemuncak klasemen seluruh seri balap MotoGP 2022 serta diprediksi hingga akhir musim.

Pembalap Movistar Energy Yamaha, akan menghadapi kesulitan apabila gagal meraih gelar Juara Dunia, lantaran berdampak terhadap performa pabrikan Yamaha tersebut.

Penilaian itu dilontarkan oleh Franco Morbidelli baru-baru ini, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari media yang mengulas olahraga bermotor tersebut.

Menurut Franco Morbidellim bahwa Fabio Quartararo masih aman di puncak klasemen sementara karena masih memiliki selisih 22 poin dengan Aleix Espargaro (Aprilia) di posisi kedua.

Namun, hasil buruk dalam dua balapan terakhir tampaknya akan membuat tidur seorang Quartararo semakin tidak nyenyak.

Apalagi Francesco Bagnaia (Ducati) semakin menjadi dengan meraih dua kemenangan secara beruntun.

Hal tersebut semakin membuat persaingan untuk perebutan gelar Juara Dunia MotoGP 2022 semakin memanas.

Jika pada paruh pertama MotoGP 2022 Quartararo hanya mendapatkan tekanan dari Espargaro kini Bagnaia mulai memberikan ancaman serius bagi Quartararo.

Bagnaia memiliki skuadron Ducati yang berada di sisinya dimana sewaktu-waktu bisa mempersulit Quartararo.

Sementara itu, Espargaro juga memiliki rekan satu tim yang mulai menunjukkan tajinya di MotoGP.

Maverick Vinales (Aprilia) secara perlahan mulai memperbaiki performanya, dan secara terang-terangan siap membantu Espargaro untuk merebut gelar Juara Dunia musim ini.

Untuk Quartararo bersama Yamaha memang harus berjuang sendirian karena pembalap Yamaha lainnya tidak bisa berbuat banyak.

Kondisi juga dialami rekan satu timnya Morbidelli yang masih fokus pada dirinya sendiri dan tidak mungkin bermain sebagai tim bersama Quartararo.

"Saya fokus pada diri saya sendiri, pada berkendara dan bagaimana mengeluarkan setiap seperseribu dari motor," ucap Quartararo dikutip Bolasport.com dari GPOne pada Kamis (11/8/2022).

Keberadaan Morbidelli memang tidak bisa banyak membantu Quartararo untuk memenangkan perebutan gelar Juara Dunia.

Morbidelli hanya sebagai pemanis bahkan dirinya serasa menjadi penonton saja musim ini.

Jika dilihat dari kacamata penggemar MotoGP jelas ini menjadi pertarungan yang sangat hebat dan menarik untuk dinantikan siapa yang akan jadi pemenangnya.

"Jika saya melihatnya sebagai penggemar, ini adalah pertarungan hebat antara pembalap yang sangat kuat," ucap Morbidelli.

"Dengan dua yang tampaknya memiliki motor yang hebat dan yang lainnya mampu mendorong motornya hingga batasnya dengan cara yang luar biasa."

Dua pembalap yang dimaksud Morbidelli adalah Bagnaia dengan Desmosedici GP22 dan Espargaro RS-GP.

Sementara itu Quartararo dengan YZR-M1 miliknya yang sejak awal musim memiliki beberapa masalah terutama masalah top speed.

Sejumlah pembalap memacu kendaraannya pada seri kedua MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Seri kedua MotoGP dimenangkan oleh pembalap Red Bull Factory Racing Miguel Oliveira, diposisi kedua pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan diposisi ketiga pembalap dari tim Pramac Racing Johann Zarco. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pembalap memacu kendaraannya pada seri kedua MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Seri kedua MotoGP dimenangkan oleh pembalap Red Bull Factory Racing Miguel Oliveira, diposisi kedua pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan diposisi ketiga pembalap dari tim Pramac Racing Johann Zarco. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sehingga bisa dibilang Fabio Quartararo menjadi pembalap dengan motor paling lemah jika dibandingkan dengan pembalap tersebut.

Menurut Morbidelli satu-satunya yang membuat Quartararo tetap menjadi pemimpin klasemen adalah kualitas dari Quartararo sendiri.

"Sejujurnya, saya melihat Fabio di posisi underdog hanya karena karakteristik motornya," ucap Morbidelli.

"Saat motor Anda lambat di trek lurus, Anda lebih lambat, tapi ini menunjukkan bahwa dia bisa melakukan hal-hal hebat saat berkendara."

Secara tidak langsung Morbidelli menyebutkan jika saja Quartararo gagal mempertahankan gelar juaranya musim ini.

Salah satu pihak yang patut disalahkan adalah Yamaha karena tidak bisa menemukan solusi atas masalah yang ada pada YZR-M1.(BolaSport.com)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved