Rakernas Apeksi 2022 Padang

Berkunjung ke ICE Rakernas Apeksi 2022, Wilda: Saya Berasa Keliling Indonesia

Kegiatan Indonesia City Ekspo (ICE) pada Rakernas Apeksi 2022 di Padang kali ini menyita banyak perhatian pengunjung.

Editor: afrizal
TribunPadang.com/Ale
Produk UMKN Eko Print dari Kota Cirebon dipamerkan dalam kegiatan Indonesia City Ekspo (ICE) Rakernas Apeksi 2022 di Padang, Minggu (7/8/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kegiatan Indonesia City Ekspo (ICE) pada Rakernas Apeksi 2022 di Padang kali ini menyita banyak perhatian pengunjung.

Pasalnya beragam produk unggulan berbagai kota di nusantara dihadirkan dalam kegiatan Rakernas Apeksi 2022 yang dimulai pada Minggu (7/8/2022) tersebut.

Salah satu rangkaian Rakernas Apeksi 2022 yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang itu langsung dibanjiri ribuan pengunjung dari berbagai wilayah.

Baca juga: Hari Pertama Indonesia City Expo Rakernas Apeksi 2022 Langsung Ramai Pengunjung, Pelaku UMKM Gembira

Tiap daerah membawa produk unggulan masing-masing daerah, ada yang berupa makanan, perhiasan, pakaian, dan berbagai produk lainnya.

"Uni-unik semuanya. Saya berasa keliling Indonesia. Semua ada di sini, asli dari berbagai wilayah di Indonesia. Tak perlu jauh-jauh ke beragam pulau, cukup datang ke acara Apeksi ini saja," tutur Wilda, salah seorang pengunjung asal Padang, disela-sela kegiatan ICE, Minggu (7/8/2022).

Produk UMKN Eko Print dari Kota Cirebon dipamerkan dalam kegiatan Indonesia City Ekspo (ICE) Rakernas Apeksi 2022 di Padang, Minggu (7/8/2022).
Produk UMKN Eko Print dari Kota Cirebon dipamerkan dalam kegiatan Indonesia City Ekspo (ICE) Rakernas Apeksi 2022 di Padang, Minggu (7/8/2022). (TribunPadang.com/Ale)

Salah satu stand yang cukup menarik perhatian pengunjung diacara tersebut yakni eko print di stand Kota Cirebon yang diaplikasikan ke produk kain, tas, sepatu, dompet dan produk lainnya.

Sebagaimana diketahui, eko print merupakan sebuah teknik pewarnaan dan atau pencetakan menggunakan bahan alami, khususnya bahan tetumbuhan atau daun-daunan.

"Saya pikir tadi batik, ternyata bukan. Ini bukan gambar motif yang dibuat, tapi motif alami dari bahan tumbuhan. Unik sekali dan cantik. Kalau di Sumatra Barat ini belum begitu populer," kata salah seorang pengunjung, Yulisda asal Sijunjung, Sumatra Barat.

Baca juga: Rakernas Apeksi 2022 Padang, 2 Menteri Dijadwalkan Hadir Dalam Pembukaan ICE 2022 Senin, Besok

Bukan hanya Yulisda, pengunjung lainnya, Eril juga berbelanja produk kain eko print, yang akan ia jadikan baju nantinya.

"Ini sepertinya cantik sekali untuk dijadikan atasan, sangat unik dan masih langka sepertinya. Saya akan desain sendiri untuk dijadikan seragam nanti dikeluarga," ucap Eril.

Sementara itu, pelaku UMKM Eko Print, Yuli Hastuti, yang merupakan owner Swarna Alam mengatakan, untuk membuat produk eko print tersebut butuh waktu selama 1 hingga 2 minggu.

Baca juga: Pembicara Youth City Changers Rakernas Apeksi 2022 Padang, Kang Emil Singgung Citayam Fashion Week

"Untuk mengaplikasikan eko print ini butuh waktu yang cukup lama, satu sampai dua minggu. Proses pembuatannya memang beda dengan batik, kalau batik kan dilukis dulu, diwarnai, kalau ini menggunakan tumbuhan, kemudian motifnnya melekat di produk yang kita ingin buat, misalnya di kain, atau di kulit dan lainnya," ujarnya.

Dikatakannya, eko print memang bukan hanya di Cirebon tapi juga banyak di sejumlah daerah lainnya. Namun memiliki ciri khas masing-masing daerah.

"Kalau di Cirebon misalnya banyak daun jati, saya juga sering menggunakan daun jati untuk membuat motifnya. Selain itu ada banyak juga daun-daunan lainnya seperti daun jarak, suren, pinus dan lainnya," pungkanya. (Tribunpadang.com/Ale)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved