Kelas 5 Tema 1
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 71: Ide Pokok dari Bacaan "Penyandang Cacat yang Sukses"
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 1 kelas 5 SD halaman 71 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 2.
“Namanya juga tidak punya kaki, saya sempat bingung juga, bagaimana mengendarainya?” Tetapi Sidik tak kehilangan akal, dia mendesain motornya agar tuas perseneling dapat dioperasikan dengan tangan. Dengan bantuan tukang las, jadilah sebuah motor dengan tongkat besi tambahan yang ditempel di perseneling dan injakan rem. Tidak lupa dia juga menempelkan gerobak di sampingnya untuk mengangkut muatan.
“Motor itu benar-benar membantu mobilitas dan produktivitas usaha saya.” ujar Sidik.
Saat ini Sidik terus mengembangkan pemasaran produknya. Setiap hari dia masih berkeliling ke koperasi-koperasi atau warung di seluruh pelosok Ibukota. Bahkan saat Kabari mewancarainya, dua kali telepon selularnya berbunyi dari orang yang meminta agar pasokan kerupuk “Cap Gurame” segera dikirim.
Kini, dari hasil usahanya, Sidik mengantungi keuntungan berkisar 1 sampai 2 juta rupiah perbulan. Meski jumlahnya kecil, apa yang diperbuat Sidik termasuk luar biasa. Dengan keadaan yang terbatas, dia menjadi enterpreuner sejati. Meminjam rumusnya Pak Ciputra, pengusaha dan dosen mata kuliah enterpreunership, bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya 20 persen penduduknya menjadi enterpreuner, barulah menjadi negara makmur, maka Sidik telah memulainya bertahun-tahun lalu. Jelaslah, Indonesia membutuhkan orang-orang gigih seperti Sidik.
Cerita yang kamu baca inspiratif, bukan? Orang yang berkebutuhan khusus pun mampu beraktivitas layaknya orang normal. Bagaimana dengan kamu?
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 42: Perbedaan Karakteristik Kelinci dan Siput
Baca juga: Alternatif Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 27 28 29 Luas dan Letak Wilayah Indonesia Berdasarkan Peta
Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragrafnya.
Jawaban:
Paragraf 1 : Sidik lahir dengan kondisi yang memprihatinkan, ia tak memiliki kedua kaki mulai dari pangkal paha.
Paragraf 2 : Meski tubuhnya tak sempurna, sejak kecil Sidik tidak mau merepotkan orang lain.
Paragraf 3 : Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tapi tak menghasilkan materi berarti, Sidik memilih keluar dan mencari pekerjaan lain.
Paragraf 4 : Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemda DKI sebesar satu juta rupiah.
Paragraf 5 : Ia juga sudah punya merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya.
Paragraf 6 : Beruntung ada seorang pengusaha lokal yang melihat kegigihan Sidik dan akhirnya menyumbangkan sebuah sepeda motor untuk operasional usaha.
Paragraf 7 : Saat ini Sidik terus mengembangkan pemasaran produknya.
Paragraf 8 : Kini, dari hasil usahanya Sidik mengantungi keuntungan berkisar 1 sampai 2 juta rupiah perbulan.
(*)