Jangan Cuci Daging Kurban, Distan Padang Sarankan Langsung Direbus atau Masuk Freezer
Perebusan daging ini langkah awal mengantisipasi menyebarnya virus PMK melalui air bekas cucian daging.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nuryani Zainuddin, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengolah daging kurban di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Terlebih tidak ada ciri-ciri khusus hewan terkena PMK setelah dipotong dan manusia tidak bisa mengidentifikasi daging yang didapatkan apakah terkena PMK ataupun tidak.
"Tidak ada (ciri-ciri), kalau sudah dipotong tidak kelihatan kecuali kita mengambil sampel dan melakukan pengujian di laboratorium. Kalau secara ciri-ciri tidak bisa membedakan mana yang terkena dan tidak," kata Nuryani, melansir TribunBatam.com.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan PMK pada hewan ternak tidak menular kepada manusia.
Meski demikian, Nuryani mengatakan manusia bisa menjadi perantara penularan virus tersebut sehingga langkah pencegahan perlu dilakukan agar tidak menjadi perantara penularan virus.
Ia pun memberikan tips untuk menyimpan dan memasak daging kurban di tengah wabah PMK.
Beberapa tipsnya antara lain:
- Daging jangan langsung dicuci, panaskan air hingga mendidih lalu rebus daging selama 30 menit.
- Jangan langsung dimasak.
- Disimpan di pendingin selama 24 jam. Setelah 24 jam disimpan, pindahkan ke pembeku.
- Bekas kemasan daging tidak dibuang terlebih dulu, rendam dan dicuci dengan deterjen.(*)