Pilpres 2024

Poros Koalisi Hadapi Pilpres 2024: Pengamat Prediksi Bisa Muncul Kebangkitan Indonesia Raya, dan KIB

Prediksi paling banyak akan muncul tiga hingga empat poros koalisi menghadapi Pilpres 2024 mendatang. 

Editor: Emil Mahmud
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Menjelang pemilihan presiden (Pilpres), pengamat memprediksi peta koalisi Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis. 

PREDIKSI paling banyak akan muncul tiga hingga empat poros koalisi menghadapi Pilpres 2024 mendatang. 

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut peta koalisi Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis.

Kendati demikian, Ujang memprediksi bakal ada tiga hingga empat poros koalisi menghadapi Pilpres 2024. 

Pertama, poros PDIP. Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya parpol di parlemen yang bisa mengusung calon presiden (capres) tanpa perlu koalisi dengan parpol lainnya. 

Kedua, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Kopi Manis Deklarasi Dukungan ke Anies Baswedan, Anggota Komunitas Pecinta Mas Anies, Patuhi 3 Poin

Baca juga: Hasil Piala Presiden 2022 Borneo FC vs Barito: Pesut Etam Ditahan 10 Laskar Antasari

Ketiga, poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, yang dibentuk Gerindra dengan PKB.

"Poros keempat sisanya adalah NasDem, Demokrat dengan PKS. Nah ini memungkinkan," kata Ujang kepada Tribun, Rabu (22/6/2022).

Sementara itu jika ada tiga poros koalisi, Ujang memprediksi PDIP akan bergabung dengan Gerindra dan PKB, menghadapi KIB, dan poros koalisi NasDem-PKS-Demokrat.

"Kalau skemanya tiga pasang ya kemungkinan PDIP dengan Gerindra dan PKB," ucap Ujang.

Kendati demikian, Ujang pesimistis poros PDIP, Gerindra dan PKB bisa terbentuk.

Pasalnya, ketiga parpol itu ingin memajukan kader atau pimpinannya sebagai capres ataupun cawapres.

"Misalkan Cak Imin juga minimal harus jadi capres atau cawapres, kalau tidak kan ya lari juga," ujarnya.

"Oleh karena itu, kalau dari PDIP, Gerindra dan PKB, kalau misalkan Puan maju, Prabowo maju, lalu Cak Imin akan tergusur dari capres atau cawapres, tentu PKB tidak mau."

"Jadi ini masih harus dikaji lebih ulang oleh ketiga partai itu karena prinsipnya koalisi itu sama-sama enak, sama-sama bisa berjuang," tandasnya.(Tribunnews.com)
 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved