Bacaan Doa

Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Dhuha, Sholat Sunah yang Bisa Dikerjakan Sebelum Zuhur

Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan saat waktu dhuha (saat matahari setinggi 7 hasta). Berikut tata cara dan bacaan niat sholat dhuha.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Freepik
Ilustrasi sholat - Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan saat waktu dhuha (saat matahari setinggi 7 hasta). Berikut tata cara dan bacaan niat sholat dhuha. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut tata cara lengkap dan bacaan niat sholat dhuha.

Sholat dhuha merupakan salat sunnah yang dilakukan saat waktu dhuha.

Mengutip dari Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang disusun oleh Drs. Moh Rifa'i, rakaat dalam sholat dhuha di antaranya dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat atau delapan rakaat.

Adapun waktu pelaksanaan sholat dhuha kira-kira matahari sedang naik setinggi 7 hasta atau pukul 7 hingga masuk waktu Zuhur.

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha, Dilengkapi Bacaan Niat dan Doa Setelah Dhuha

Baca juga: BACAAN Niat dan Doa Sholat Tahajud, Ketahui Tata Cara serta Waktu Pelaksanaan

Simak Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Dhuha:

Bacaan Niat Sholat Dhuha

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Dhuha Rak'ataini Lillaahi Ta'alaa.

Artinya: "Aku niat salat sunnah Dhuha dua raka'at, karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat

1. Niat

2. Takbirotul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca Surah Al-Fatihah

5. Membaca Surah Ad-Dhuha

6. Ruku’

7. I’tidal

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

12. Membaca Surah Al-Fatihah

13. Membaca Surah As-Syams

14. Ruku’

15. I’tidal

16. Sujud

17. Duduk di antara dua sujud

18. Sujud terakhir

19. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah

20. Salam

21. Membaca doa sholat Dhuha

Bacaan Doa Sholat Dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad Dhuha-a Dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi Dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta ‘ibadakas sholihin

Artinya: "Ya Allah, bahwasannya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh."

Baca juga: Doa Mengantar Orang Haji dan Doa Orang yang Hendak Pergi Haji pada Orang yang Ditinggalkan

Surat Ad-Dhuha

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالضُّحٰىۙ - ١

Wad duhaa

1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢

Wal laili iza sajaa

2. Dan demi malam apabila telah sunyi,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ - ٣

Ma wad da'aka rabbuka wa ma qalaa

3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ - ٤

Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula

4. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ - ٥

Wa la sawfa y'utiika rabbuka fatarda

5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ - ٦

Alam ya jidka yatiiman fa aawaa

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ - ٧

Wa wa jadaka 'aa-ilan fa aghnaa

7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ - ٨

Wa wa jadaka 'aa-ilan fa aghnaa

8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ - ٩

Fa am mal yatiima fala taqhar

9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ - ١٠

Wa am mas saa-ila fala tanhar

10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ - ١١

Wa amma bi ni'mati rabbika fahad dith

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved