Dampak Negatif Menyalakan Lampu saat Tidur, Ganggu Kesehatan Jantung dan Naikkan Gula Darah

Perlu kamu ketahui, kebiasaan tidur dibawah cahaya lampu yang terang dapat menyebabkan masalah pada jantung dan tingkatkan kadar gula dalam darah.

Penulis: Nika Afrilia | Editor: afrizal
Alodokter
Ilustasi tidur nyenyak 

TRIBUNPADANG.COM - Kebiasaan tidak mematikan lampu saat tidur berikan dampak negatif bagi kesehatan.

Sebagian orang mungkin menyukai tidur dengan lampu yang terang menyala.

Namun ternyata kebiasaan ini dapat mengganggu kesehatan jantung dan gula darah.

Baca juga: Resep Herbal Zaidul Akbar, Gunakan Jeruk, Jahe dan Daun Mint untuk Jaga Kesehatan Paru-Paru

Baca juga: Manfaat Konsumsi Habbatussauda untuk Imun Tubuh, Dibuat Minuman Herbal hingga jadi Bahan Masakan

Mengutip dari Tribunnews.com, sebuah penelitian membuktikan tidur di ruangan yang cukup terang, dapat menyebabkan detak jantung lebih tinggi dan resistensi insulin keesokan paginya.

Penelitian ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari 10 orang dewasa yang sehat.

Penelitian ini diterbitkan 14 Maret di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dr. Daniela Grimaldi mengatakan, saat tidur di ruangan yang cukup terang, maka detak jantung meningkat.

Meskipun tidur, sistem saraf otonom tetap diaktifkan.

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mengatur proses tubuh yang tidak disengaja, seperti pernapasan, detak jantung, pelebaran pupil, dan pencernaan, serta respons melawan.

Biasanya, detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari.

Peneliti juga menjalankan beberapa tes untuk memperkirakan resistensi insulin peserta setiap pagi penelitian, setelah mereka bangun.

Hormon insulin biasanya membantu sel mengambil glukosa, atau gula, dari aliran darah.

Tapi ketika sel resisten terhadap insulin, mereka tidak mengambil glukosa dengan mudah, dan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya.

Seiring waktu, sel menjadi resisten bahkan terhadap tingkat insulin setinggi maka menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Tes ini termasuk Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR), perhitungan yang memperhitungkan kadar insulin puasa dan gula darah, serta tes langsung tentang bagaimana tubuh merespons glukosa, yang disebut tes toleransi glukosa oral (OGTT) dan indeks sensitivitas insulin Matsuda.

Pada pagi kedua, kelompok yang tidur di ruangan yang cukup terang mendapat skor lebih buruk pada tes ini, sedangkan kelompok yang tidur dalam cahaya redup mendapat skor yang hampir sama atau lebih baik dari hari sebelumnya.

Penelitian ini terbatas karena hanya melibatkan 20 orang dan hanya memantau partisipan selama dua hari dua malam.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved