Cerita Camavinga yang Lahir di Kamp Pengunsian, Kini Ikut Real Madrid ke Final Liga Champions 2022

Ikut masuk dalam skuad Real Madrid dalam final Liga Champions 2021-2022, Eduardo Camavinga caritakan dirinya yang lahir di kamp pengungsian di Angola.

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Hafiz Ibnu Marsal
TWITTER.COM/LALIGAEN
Cerita gelandang Real Madrid, Eduardo Camavinga, dari kamp pengungsian di Angola menuju final Liga Champions 2021-2022 

TRIBUNPADANG.COM- Ikut masuk dalam skuad Real Madrid dalam final Liga Champions 2021-2022, Eduardo Camavinga caritakan dirinya yang lahir pada kamp pengungsian di Angola.

Bergabung dengan Real Madrid dari Rennes pada 2021 lalu, Eduardo Camavinga lahir di sebuah kamp pengungsi di Cabinda, Angola, setelah orangtuanya terpaksa kabur dari Kongo karena perang yang berkecamuk di negara itu.

Hanya menetap beberapa saat di kamp pengungsian, Camavinga bersama keluarganya pindah ke Prancis pada usia dua tahun dan menetap di Fougeres untuk memulai hidup yang baru.

Baca juga: Berbeda dengan Tahun 2018, Klopp Sebut Liverpool Sudah Lebih Baik Untuk Final Liga Champion 2022

Baca juga: Prediksi Line-Up Final Liga Champions, Liverpool terancam Tanpa Thiago, Real Madrid Kekuatan Penuh

Dari kota kecil di wilayah Brittany itu, Camavinga memulai jalannya sebagai pemain sepak bola dan bermain di klub bernama Drapeau Fougeres.

Dinukil BolaSport.com dari AS, kiprahnya bersama Drapeau Fougeres membuat Rennes tertarik untuk merekrut Camavinga saat dirinya berusia 11 tahun.

Sering waktu berjalan, Camavinga promosi ke tim utama Rennes dan di usia 18 tahun, berkat performa apiknya bersama Rennes, dirinya dibeli oleh Real Madrid.

Baca juga: Keunikan Trofi Liga Konferensi Eropa Rebutan AS Roma vs Feyenoord, Lebih Berat dari Liga Champions

Baca juga: Final Liverpool vs Real Madrid: Duel 28 Mei 2022, Simbol 2 Tim Penantang, tapi Bermental Juara

Bersama Real Madrid, Camavinga mampu tampil cukup baik dan mengantarkan Los Blancos menembus final Liga Champions 2021-2022 melawan Liverpool.

Dengan semua pencapaian dan cerita menakjubkannya, dari kamp pengungsian ke final Liga Champions, Camavinga ingin memanfaatkan hal itu untuk memperkuat pesan solidaritas dengan para pengungsi di seluruh dunia.

"Saya lahir di sebuah kamp pengungsi di Angola setelah keluarga saya melarikan diri dari perang," kata Eduardo Camavinga, dinukil BolaSport.com dari Goal.

"Orangtua saya membawa saya ke kehidupan baru di Prancis dan sepak bola telah membawa saya ke final Liga Champions."

"Saya bersyukur bisa bermain dan bangga melakukannya sebagai mantan pengungsi."

"Saya berharap jutaan pengungsi di seluruh dunia yang juga mencintai sepak bola tahu bahwa kita berdiri bersama," tutur Camavinga menambahkan.

Untuk diketahui, Camavinga telah membuat 39 penampilan untuk Los Blancos sepanjang musim debutnya dan masuk dari bangku cadangan dalam comeback dramatis mereka melawan Manchester City di semifinal Liga Champions 2021-2022.

Penampilan yang matang di lini tengah Real Madrid telah membuatnya menjadi penerus jangka panjang Toni Kroos dan Luka Modric.

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Final Liga Champions - Eduardo Camavinga: dari Kamp Pengungsian ke Final Liga Champions

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved