Fenomena Gerhana Bulan Total, Ketika Bumi Bulan Matahari Berada Tepat di Satu Garis yang Sama
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, saat bumi bulan matahari berada tepat di satu garis yang sama.
TRIBUNPADANG.COM - Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan.
Umbra adalah bayangan inti yang terbentuk ketika gerhana. Sementara, penumbra adalah bayangan di sekitar umbra yang terbentuk pada saat gerhana.
Dapat dikatakan gerhana bulan total terjadi saat bumi bulan matahari berada tepat di satu garis yang sama.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (16/5/2022) fenomena gerhana bulan total terjadi pada Minggu (15/5/2022) hingga Senin (16/5/2022).
Gerhana bulan yang dikenal dengan blood moon ini disebut terlihat di beberapa wilayah di dunia.
Saat penumbra, bulan memang akan terlihat lebih gelap.
Gerhana bulan hari ini dan kemarin merupakan yang pertama terjadi di tahun 2022.
Baca juga: Bacaan Teks Khutbah Shalat Gerhana Bulan: Percaya Atas Tanda Kebesaran Allah SWT
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan dan Tata Caranya Dilengkapi Bahasa Arab dan Latin
Gerhana Bulan Total 15 dan 16 Mei 2022 tidak Terlihat di Indonesia?
Menjadi gerhana bulan total pertama di tahun 2022, apakah gerhana bulan total 15-16 Mei bisa diamati dari wilayah Indonesia?
Sayangnya, gerhana bulan total di Indonesia tidak bisa diamati.
Menurut profesor astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, GBT kali ini cukup terbatas wilayah yang dapat mengamatinya.
"(Gerhana Bulan Total) tidak terlihat di Indonesia. Hanya wilayah Benua Amerika dan Afrika yang bisa menyaksikan," terang Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).
"Gerhana terjadi saat di Indonesia siang hari, jadi tidak mungkin terlihat," sambungnya.
Masih dilansir Kompas.com dari Space, Minggu (8/5/2022) fase total dari gerhana bulan yang berlangsung, lebih banyak bisa diamati di wilayah Amerika Utara, seluruh Amerika Selatan, Eropa Tengah dan Barat, serta sebagian besar Afrika kecuali bagian paling timur.
Thomas menambahkan, gerhana bulan total cenderung berwarna kemerahan.
Hal ini disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yaitu pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.
"GBT sering disebut blood moon karena saat gerhana total, bulan biasanya tampak kemerahan."
"Bulan mendapatkan pembiasan cahaya merah oleh atmosfer bumi," jelas Thomas.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Dilansir dari Gramedia.com, saat gerhana bulan terjadi, bulan mengitari bumi.
Sementara itu, bumi mengitari matahari.
Apabila ditarik garis lurus saat bumi ada di tengah matahari dan bulan (posisi bumi sejajar antara matahari dan bulan), maka yang terjadi adalah bumi akan menutup cahaya matahari ke bulan.
Terjadinya gerhana bulan dimulai saat bayangan bumi telah menutupi bulan. Dengan demikian, bulan tidak bisa memantulkan cahaya matahari.
Gerhana bulan selalu terjadi dari sore sampai malam hari, saat itu bulan akan tampak memantulkan cahaya matahari.
Biasanya, bulan memantulkan cahaya matahari. Itulah alasan mengapa bulan bersinar di malam hari, sebab bulan memantulkan sinar matahari.
Namun demikian, bayangan bumi jatuh di permukaan bulan ketika gerhana bulan terjadi. Dengan demikian, yang jatuh di permukaan bulan bukanlah sinar matahari. Gerhana bulan selalu terjadi saat bulan purnama. Fenomena gerhana bulan dapat dilihat dari bumi saat malam sudah tiba.
Untuk dapat lebih memahami gerhana bulan, dapat membaca buku Petualangan Tintin: Petualangan Di Bulan yang menceritakan segala hal yang perlu diketahui tentang bulan melalui berbagai ilustrasi menarik.
(Kompas.com) (Gramedia.com)