Siasat Jose Mourinho Atasi Jadwal Padat AS Roma dan Performa Impresif Bisa Jadi Ancaman bagi Napoli
Dua tim papan atas Liga Italia yang tengah bersaing menuju scudeto saat ini wajib waspadai AS Roma.
TRIBUNPADANG.COM- Dua tim papan atas Liga Italia yang tengah bersaing menuju scudeto saat ini wajib waspadai AS Roma.
Tangan dingin Jose Mourinho kini mulai memperlihatkan hasil positif bagi performa AS Roma.
Keberhasilan anak asuh Jose Mourinho melibas Salernitana di kala AS Roma punya jadwal super padat bisa menjadi alarm bahaya bagi lawan.
Baca juga: Buntut Pertengkaran Pasca-laga Bodo/Glimt vs AS Roma, 2 Pelatih Kena Skors
Baca juga: Pujian Jose Mourinho untuk Pemain Pengganti AS Roma
Memang, di Liga Konferensi Eropa, AS roma belum beruntung.
Namun, kekalahan di kompetisi Eropa dibalas di Liga Italia.
Bahkan di Liga Italia, AS Roma tak terkalahkan di 11 laga terakhir.
Pengalaman melawan Salernitana pun bisa menjadi poin plus AS Roma.
Saat itu Jose Mourinho mengambil keputusan merotasi pemain penting.
Bukan tidak mungkin pola serupa akan diulang Jose Mourinho.
Sempat terseok-seok di awal musim, kini AS Roma mulai konsistens meraih hasil positif di Liga Italia Serie A.
Hasil 2-1 di Olimpico pada Senin (11/4/2022) dini hari kemarin, menegaskan kapasitas AS Roma sebagai tim berbahaya.
Baca juga: Respon Pemain AS Roma Tammy Abraham Dikaitkan Klub Lain, Merasa seperti Melakukan Sesuatu yang Benar
Kemenangan kontra Salernitana memperpanjang rentetan rekor tak terkalahkan AS Roma di Liga Italia Serie A dalam 11 pertandingan beruntun.
Pasukan Jose Mourinho mengemas 7 kemenangan dan 4 hasil imbang dari 11 laga di Serie A.
Hasil itu membuat Giallorossi memperoleh 25 poin dalam periode ini.
Raihan poin tersebut lebih banyak dari tim lain di papan atas Liga Italia Serie A.
Selain itu, AS Roma juga menjadi tim ketiga di Eropa yang mampu meraih catatan impresif tak terkalahkan dalam 11 pertandingan beruntun.
Tammy Abraham dkk berada di bawah Liverpool dan Barcelona yang mampu meraih hasil apik di liga domestik.
Catatan positif itu wajib diwaspadai menempatkan AS Roma ke posisi 4 dengan 57 poin, aau tertinggal 5 angka dari Juventus di zona Liga Champions.
Peluang AS Roma lolos ke Liga Champions masih terbuka, sembari berharap Juventus terpeleset di sisa pertandingan Liga Italia Serie A.
Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah performa impresif AS Roma itu patut membuat Napoli dan Inter Milan ketar-ketir.
Pasalnya, setelah kemenangan melawan Salernitana, AS Roma akan menghadapi Napoli pada giornata 33 dan Inter Milan setelahnya.
Dua tim tersebut bersaing ketat menuju Scudetto, dan konsistensi AS Roma akan diuji untuk menggagalkan mimpi Napoli maupun Inter Milan.
Namun Jose Mourinho perlu lebih detail dalam mengatur komposisi pemain AS Roma, mengingat Gialorossi masih berjibaku di kompetisi Conference League, yang membuat jadwal mereka padat pada bulan ini.
Setidaknya siasat mengatasi jadwal pada dan kelelahan fisik pemain AS Roma, telah sedikit dicoba Jose Mourinho saat laga kontra Salernitana.
Mantan pelatih Inter Milan dan Real Madrid itu mulai berani melakukan rotasi sekalipun terhadap para pemain penting AS Roma.
Gol Carles Perez dan assist Jordan Veretout untuk gol Chris Smalling, membuktikan rotasi Jose Mourinho berjalan cukup baik.
Dua gol AS Roma tersebut berkat kejelian Jose Mourinho melakukan pergantian pemain.
Sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama, AS Roma mengamuk di babak kedua dengan dua gol balasan.
Carles Perez saat itu masuk pada menit 68 menggantikan Afena-Gyan, lalu pada menit 81 pemain asal Spanyol tersebut menyamakan kedudukan.
Sedangkan pada gol kedua yang dicetak Chris Smalling, ada peran Jordan Veretout yang memberi assist di laga tersebut.
Jordan Veretout masuk menit 74 menggantikan Bryan Cristante, lalu pada menit 85 mengirimkan umpan kepada Chris Smalling yang berujung pada kemenangan untuk AS Roma.
Berkat aksi tersebut, AS Roma sekarang berada di urutan pertama dalam hal poin yang dimenangkan berkat gol dari pemain pengganti dengan total 9 gol.
AS Roma secara total mencetak 12 gol dari pemain pengganti di semua kompetisi musim ini.
Artinya ini menjadi senjata baru bagi Jose Mourinho dalam meramu AS Roma jelang bersua Napoli dan Inter Milan.
Tantangan berikutnya, Jose Mourinho harus fokus menuntaskan persoalan fisik para pemain AS Roma.
"Kami lelah, Tidak mudah bermain pada hari Kamis dan kemudian pada hari Minggu. Tentunya Gasperini akan berpikir seperti saya, terutama ketika bermain tandang.
Pada akhirnya kami pantas menang, tetapi kehormatan bagi Salernitana yang membuat pertandingan kami sangat sulit," ungkap Jose Mourinho usai laga kontra Salernitana.
Tak ada motivasi lebih yang didapat AS Roma musim ini, kecuali bertanggungjawab terhadap para tifosi.
Pasalnya tifosi AS Roma hadir memadati Stadion Olimpico melawan Salernitana, meskipun anak asuh Jose Mourinho tak dalam persaingan menuju Scudetto.
"Saya harus merasa lebih bertanggung jawab terhadap penggemar kami. Kami tidak bermain untuk Scudetto, tetapi melihat stadion begitu penuh, itu benar-benar fantastis," kata Jose Mourinho.
Hari ini saya juga sangat menyukai dukungan dari para penggemar Salernitana, yang tidak bersenang-senang tetapi hari ini mereka mendukung tim dengan cinta dan semangat.
Sementara itu, terkait kans AS Roma ke zona Liga Champions menggusur Juventus, Jose Mourinho memilih lebih realistis.
"Saya tidak percaya pada Liga Champions, Juve terlalu kuat untuk kehilangan begitu banyak poin.
Tujuan kami adalah finis kelima. Ada persaingan di peringkat 4 teratas, lalu satu lagi antara tempat kelima dan kedelapan. Lazio akan kuat, Fiorentina menang hari ini di Naples dan ada juga Atalanta," ungkap juru taktik asal Portugal itu.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul AS Roma Kirim Sinyal Bahaya, Jose Mourinho Bisa Pupuskan Asa Inter Milan dan Napoli Scudetto