KUNCI JAWABAN Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 178-179 Subtema 3 Pembelajaran 4, Sepeda Ontel Warisan Kakek

Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 178 dan 179 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4, Sepeda Ontel Warisan Kakek.

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Buku Tematik
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 178 dan 179 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4, Sepeda Ontel Warisan Kakek. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 9 kelas 6 SD halaman 178 dan 179 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4.

Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.

Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.

Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 147 Subtema 3 Pembelajaran 1, Cerita Kesempatan yang Hilang

Baca juga: KUNCI JAWABAN Kelas 3 Tema 8: Bagaimana Cara Musyawarah Agar Berjalan dengan Lancar?

Berikut Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 178 dan 179:

Sepeda Ontel Warisan Kakek
Oleh Yoga T. Kriiing

Kreeeng – Kriing Kreeng! Bunyi bel sepeda milik Ayah. Di depan rumah, Ayah sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja. Seperti biasa pula Ayah akan mengajak Dindin berangkat bersama. Tempat kerja Ayah terletak tepat di depan sekolah Dindin.

Akan tetapi akhir-akhir ini sikap Dindin agak berbeda. Ia sepertinya malas berangkat bersama Ayah. Dindin pura-pura sibuk mencari buku tulisnya.

“Dindin, ayo kita berangkat sekarang!” panggil Ayah dari depan.

“Aku mencari buku catatanku dulu, Ayah! Aku lupa meletakkannya. Ayah berangkat saja dulu. Dindin jalan kaki saja,” jawab Dindin dari dalam kamarnya.

Begitu melihat Ayahnya berangkat, Dindin bergegas keluar kamar dan langsung berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Sebenarnya Dindin senang berangkat bersama ayahnya ke sekolah. Hanya saja ada yang membuatnya gelisah. Beberapa teman sekelasnya mulai mengolok-olok sepeda milik ayahnya. Menurut mereka, sepeda Ayah sudah kuno dan ketinggalan zaman.

Ayah memang pernah bercerita bahwa sepeda Ayah memang sepeda yang dibuat pada zaman Belanda dulu. Sudah sangat tua. Orang-orang menyebutnya sepeda ontel. Sepeda ini terbuat dari rangka besi yang kuat dan tinggi. Ayah sangat sayang dengan sepeda itu, bahkan sangat bangga. Setiap hari sepeda itu dirawat dan diperiksa dengan teliti. Ayah bahkan memberinya nama sendiri: Srikandi.

Siang itu, Dindin pulang sekolah dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang sepi. Panasnya matahari membuat Dindin merasa kelelahan. Ia lupa membawa botol air minumnya. Dindin merasa kehausan, dan tiba-tiba kepalanya pening, matanya berkunang-kunang, keringatnya bercucuran. Dindin merasa hendak pingsan.

Tiba-tiba terdengar suara bel sepeda dari belakang. Kriiing kreeng-kriiing kreeng! Itu suara sepeda ayahnya,

“Din, ayo cepat naik. Kamu pucat sekali! Kamu pasti dehidrasi,” perintah Ayah. Walaupun Dindin merasa segan naik sepeda ayahnya, tetapi ia merasa tidak punya banyak pilihan. Dindin menurut. Ia pulang dibonceng ayahnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved