Jose Mourinho Catat Rekor Buruk, Kebobolan Sebanyak 10 Kali Kala Bersua Bodo/Glimt Tim Asal Norwegia
AS Roma mengalami kekalahan menyakitkan saat bersua tim asal Norwegia, Bodo/Glimt dalam 8 besar Europa Conference League, Jumat (08/04/2022)
TRIBUNPADANG.COM - AS Roma mengalami kekalahan menyakitkan saat bersua tim asal Norwegia, Bodo/Glimt dalam 8 besar Europa Conference League, Jumat (08/04/2022).
Pada laga yang digelar di Aspmyra Stadium tersebut, pasukan Mourinho dipermalukan Bodo/Glimt dengan skor 2-1.
Sang tuan rumah langsung tancap gas di awal laga, namun harus kebobolan terlebih dahulu lewat sontekan kaki kiri Lorenzo Pellegrini.
Hasil tersebut membuat Jose Mourinho mencatatkan rekor buruk, terhitung, juru taktik asal Portugal itu sudah kebobolan sebanyak 10 kali kala bersua tim asal Norwegia itu.
Baca juga: Bodo/Glimt vs AS Roma: Mourinho Perkenalkan, Wajah Baru Serigala Roma di Markas Pembunuh Raksasa
Baca juga: Hadapi Bodo/Glimt, Jose Mourinho Bisa Andalkan Pemain Baru AS Roma, Tammy Abraham pun Makin Nyetel

Di pertemuan pertama pada babak penyisihan grup Europa Conference League, The Special One dihancurkan dengan skor 6-1.
Alih-alih membalas kekalahan pada pertemuan kedua, AS Roma justru hanya mampu bermain imbang 2-2 di kandang sendiri.
Lalu, di pertandingan semalam, 2 gol yang berhasil disarangkan ke gawang tim asuhan Mourinho membuat reputasi sang juru taktik asal Portugal itu semakin buruk.
Dilansir Squawka, Bodo/Glimt adalah tim pertama dalam sejarah yang mencetak 10 gol melawan tim asuhan Jose Mourinho dalam satu musim.
Lini tengah Roma yang diisi oleh para pemain inti juga tak mampu berbicara banyak, mereka hanya mampu menguasai ball possession sebanyak 40 %.
Ya, tim asal Norwegia ini bukanlah tim sembarangan.
Di musim lalu, saat menjadi juara di Eliteserien, Bodo/Glimt berhasil menciptakan sejarah di sana dengan menjadi tim pertama yang mampu mencetak 100 gol lebih di kompetisi domestik.
Juru taktik Bodo/Glimt, Kjetil Knutsen adalah kunci dibalik garangnya penampilan klub berjuluk SuperLaget tersebut.
Baca juga: Prediksi Pemain AS Roma vs Bodo/Glimt, Menanti Aksi Anak Asuh Jose Mourinho Balas Dendam Fase GruP
Baca juga: Janji Jose Mourinho Jelang Laga AS Roma vs Bodo/Glimt: Ini akan Berbeda Dibandingkan Oktober Lalu

Ia adalah tipikal pelatih yang menampung segala kritik dan keluhan para pemainnya.
Knutsen tak hanya handal dalam meracik strategi, namun juga dalam hal menginspirasi para pemainnya untuk tampil habis-habisan di lapangan.
Dalam wawancaranya bersama Just Football, ia menjelaskan bahwa memahami kondisi pemain di skuatnya adalah hal penting, hadirnya chemistry antar pemain dan pelatih akan membuat tim menjadi kuat.
"Tak ada tim yang menang ketika hubungan antar pemain tidak bagus, saya tekankan kekompakan pada tim saya," Kata Knutsen.
"Mereka (skuat Bodo/Glimt) terbentuk dari rasa percaya dan chemistry yang terjalin satu sama lain,"
"Pemain saya harus tampil totalitas di lapangan, mereka harus selalu menang dan tidak pernah puas," pungkasnya.
Bisa dibilang Bodo/Glimt adalah tim besar baru di kompetisi Norwegia, mereka baru juara dua kali yaitu di musim 2019/2020 dan musim lalu (2021/2022).
Bahkan di tahun 2017 mereka masih berada di kasta kedua liga Norwegia yang bernama 1 Divisjon.
Barulah semusim setelahnya mereka berhasil promosi ke liga teratas Norwegia dan langsung menjadi juara di musim setelahnya.
Seperti kisah Leicester City di Inggris, Bodo/Glimt adalah tim kuda hitam yang berubah menjadi tim raksasa yang difavoritkan untuk menjadi juara di musim ke musim.
Padahal, skuat Bodo/Glimt banyak dihuni oleh pemain-pemain lokal yang tinggal di daerah kota Bodo, Norwegia.
SuperLaget menyediakan slot kurang lebih 40