JAWABAN Kelas 2 Tema 7: Mengapa sang Ular ingin memangsa Tikus?

Berikut kunci jawaban tema 7 kelas 2 SD halaman 28 subtema 1 pembelajaran 3: Mengapa sang Ular ingin memangsa Tikus?

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Buku Tematik
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD 

TRIBUNPADANG.COM - Mengapa sang Ular ingin memangsa Tikus?

Pertanyaan tersebut akan dibahas pada kunci jawaban buku tema 7 kelas 2 halaman 28.

Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.

Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.

Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.

Berikut Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 28:

1. Mengapa sang Ular ingin memangsa Tikus?

Jawaban:

Ular ingin memangsa Tikus karena ia sangat lapar, sedangkan Tikus makan dengan lahap.

Klik link di bawah untuk kunci jawaban lengkap Tema 7 Kelas 3 Subtema 2 Pembelajaran 6

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 25-33 Subtema 1 Pembelajaran 3

Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan

Di sebuah gurun pasir, hiduplah Ular dan Tikus pasir. Sebenarnya sang Ular sangat ingin memangsa tikus, sedangkan tikus berusaha mencari akal agar ular tidak lagi berniat memangsanya. Saat itu sang Ular sangat lapar, padahal ia sedang tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh dari sang Ular sedang asyik melahap makanannya. Sang Ular merasa tidak senang melihat kelakuan Tikus.

Ular: "Dengarkan ucapanku, wahai Tikus yang angkuh! Aku pasti akan mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!"

Tikus : "Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!"

Sang Ular sangat marah mendengar ejekan Tikus. Ia lalu kembali ke sarangnya dengan perut yang lapar. Sedangkan Tikus masih lahap dengan makanannya.

Waktu terus berjalan, tetapi ular tidak juga menemukan makanan. Ia juga enggan untuk ke luar dari sarangnya. Sementara itu Tikus sudah lelap dalam sarangnya. Ular yang masih dalam keadaan lapar segera mengendap-endap mendekati sarang Tikus meski ia masih sangat kesal terhadap Tikus. Dan kini ular telah berada di sisi Tikus yang sedang tidur pulas.

Ular: "Hei, Tikus. Aku sudah berada di sebelahmu dan siap untuk menyantapmu!"

Tikus segera terbangun dari tidurnya. Sambil berpura-pura menguap, ia mulai memutar otak agar bisa lolos dari cengkeraman sang Ular.

Tikus: "Tunggu dulu Ular, sahabatku. Kalau kau ingin memakanku, kau harus berpikir dulu. Kita hanya berdua di sini, tidak ada hewan lain. Jika kau memakanku maka kau akan sendiri. Kau tidak akan mempunyai teman yang dapat kauajak mencari makan. Kalau begitu kau tidak akan makan dan akhirnya kau akan mati!"

Sejenak sang Ular terdiam. Ia mencoba merenungkan nasihat Tikus.

Ular: "Jadi, kita tidak bisa hidup sendiri?"

Tikus : “Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari makan bersama. Bukankah itu lebih
menyenangkan daripada nantinya setelah kau memakanku kau hanya akan hidup sendiri."

Ular mengangguk tanda mengerti.

Ular : "Baiklah kalau begitu, maafkan aku!"

Tikus pun memaafkan ular. Mereka tersenyum bahagia, kemudian beranjak mencari makanan bersama-sama.

(Nurngaini Solihati, 2007)

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved