JAWABAN Kelas 5 Tema 8: Keragaman pada Teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”

Berikut kunci jawaban tema 8 kelas 5 SD halaman 45: Keragaman pada Teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Tribunnews
ilustrasi Belajar dari Rumah- Berikut ini kunci jawaban Tema 8 Kelas 5 SD halaman 45: Keragaman pada Teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak” 

TRIBUNPADANG.COM - Keragaman apa yang disebutkan pada teks "Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”?

Pertanyaan tersebut akan dibahas pada kunci jawaban buku tema 8 kelas 5 halaman 45.

Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.

Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.

Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.

Berikut Jawaban Kelas 5 Tema 8 Halaman 45:

2. Keragaman apa yang disebutkan pada teks?

Jawaban:

Keragaman pada teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak” adalah tentang keragaman budaya berupa permainan tradisional.

Klik Link Berikut untuk Jawaban Lengkap Tema 8 Kelas 5 SD Subtema 1 Pembelajaran 1:

Baca juga: KUNCI JAWABAN Lengkap Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44 45 47 49 Subtema 1 Pembelajaran 6

Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak

Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.

Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan. Hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.

Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipati pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”

“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.

Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.

Sumber: lifestyle.liputan6.com

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved