JAWABAN Tema 8 Kelas 4 SD/MI: Apa Jenis Cerita Fiksi Teks Berjudul "Si Pitung ?" Berikan Alasanmu

Berikut kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD halaman 54 subtema 1 pembelajaran 6: Apa jenis cerita fiksi teks berjudul "Si Pitung"?

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
Tribunnews
ilustrasi Belajar dari Rumah- Berikut kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD halaman 54 subtema 1 pembelajaran 6: Apa jenis cerita fiksi teks berjudul "Si Pitung"? 

TRIBUNPADANG.COM - Apa jenis cerita fiksi teks berjudul "Si Pitung"? Berikan alasanmu.

Pertanyaan tersebut akan dibahas pada kunci jawaban buku tema 8 kelas 4 halaman 54.

Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.

Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.

Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.

Berikut Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 54:

1. Apa jenis cerita fiksi teks berjudul "Si Pitung"? Berikan alasanmu.

Jawaban:

Cerita Si Pitung merupakan cerita fiksi jenis Saga.

Cerita tersebut mengandung unsur sejarah dan kepahlawanan.

Diceritakan, Si Pitung mencuri di tempat orang kaya Belanda dan hasil curiannya dibagikan ke para pribumi yang tertindas pada jaman penjajahan.

Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 93 94, Tokoh Antagonis dan Protagoni dalam Cerita Kali Gajah Wong

Baca juga: Kunci Jawaban Lengkap Buku Tema 8 Kelas 4 SD/MI Halaman 143 144 146 149 Subtema 3 Pembelajaran 3

Si Pitung

Suatu sore Si Pitung melihat kelakuan anak buah Babah Liem yang sewenang-wenang. Babah Liem adalah tuan tanah di daerah tempat tinggal Si Pitung.

Dia dan anak buahnya sering merampas harta rakyat dan menarik pajak tinggi. Sebagian hasil rampasan itu diberikan kepada pemerintah Belanda.

Si Pitung bertekad untuk melawan anak buah Babah Liem. Kemudian, dia berguru kepada Haji Naipin, seorang ulama yang juga pandai ilmu bela diri. Si Pitung cepat menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Haji Naipin.

”Pitung, gunakan ilmu yang kuberikan untuk membela orangorang yang tertindas. Jangan sekali-kali kau gunakan ilmumu ini untuk menindas orang lain,” pesan Haji Naipin.

Sekarang Si Pitung sudah siap melawan anak buah Babah Liem. Dia menghentikan ulah anak buah Babah Liem yang sedang merampas harta rakyat jelata.

”Heh, Anak Muda! Siapa kau? Beraninya menghentikan kami!” tanya salah satu anak buah Babah Liem.

”Kalian tak perlu tahu siapa aku. Yang jelas, aku akan menghentikan ulah kalian selamanya,” jawab Si Pitung.

Anak buah Babah Liem menyerang Si Pitung. Namun, Si Pitung bisa mengalahkan mereka semua. Sejak saat itu, nama Si Pitung terkenal di kalangan penduduk.

Si Pitung memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada rakyat jelata. Dia bertekad untuk mengambil kembali hak yang sudah dicuri oleh tuan tanah dan mengembalikannya kepada rakyat. Dia mengajak beberapa temannya untuk bergabung dengannya.

Kelakuan Si Pitung tidak disukai oleh tuan tanah dan juga pemerintah Belanda. Mereka mengeluarkan perintah untuk menangkap Si Pitung. Namun, Si Pitung amat cerdik.

Dia selalu berpindah tempat sehingga pemerintah Belanda dan juga tuan tanah tidak bisa menangkapnya. Karena kesal, pemerintah Belanda menggunakan cara licik. Mereka menangkap Pak Piun, ayah Si Pitung dan Haji Naipin.

Salah satu pejabat pemerintah Belanda yang bernama Schout Heyne mengumumkan bahwa jika Si Pitung tak menyerah, Pak Piun dan Haji Naipin akan dihukum.

Si Pitung mendengar berita tentang penangkapan ayah dan gurunya itu. Kemudian, dia menghadap Schout Heyne dan menyerahkan diri. Dia tak mau ayah dan gurunya menderita.

”Pitung, kau telah meresahkan banyak orang dengan kelakuanmu itu. Untuk itu, kau harus dihukum tembak,” kata Schout Heyne.

”Kau tidak keliru? Bukannya kau dan tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak? Aku tidak takut dengan ancamanmu!” jawab Si Pitung.

Schout Heyne benar-benar melaksanakan ancamannya. Si Pitung dihukum tembak. Hidup Si Pitung berakhir di ujung peluru. Namun, kisah kepahlawanannya tetap dikenang. Si Pitung, si pahlawan rakyat jelata.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved