Gempa Guncang Pasaman Barat
Para Pengungsi Korban Gempa Diserang Flu dan Batuk, Mabes Polri Kirim Petugas Kesehatan 19 Orang
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat sebut korban gempa bumi mengalami sakit di tenda pengungsian, Jumat (4/3/2022)
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat sebut korban gempa bumi mengalami sakit di tenda pengungsian, Jumat (4/3/2022).
Gempa bumi ini membuat rumah masyarakat rusak di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Bahkan, gempa diduga juga menyebabkan terjadinya longsoran dan membuat enam orang warga hilang di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
Baca juga: Polda Sumbar Ingatkan Masyarakat Untuk Memberikan Kunci Tambahan Pada Kendaraannya
Baca juga: Hingga Pukul 16.00 WIB, BMKG Catat Ada 208 Gempa Susulan di Pasaman Barat
Hingga hari ini, baru dua orang korban yang berhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
Gempa ini terjadi pada Jumat (25/2/2022) yang lalu.
Namun, masyarakat yang menjadi korbannya masih ada yang tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Hal itu dikarenakan banyaknya rumah masyarakat yang rusak dan tidak layak huni.
Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto selaku Kabid Humas Polda Sumbar mengatakan bahwa Polda Sumbar dibantu Mabes Polri terkait penanganan gempa.
Baca juga: Pasca-Gempa Lekas Lakukan Pendataan, dan Analisis Bangunan, Pendidikan Anak, Pemulihan Mental
Baca juga: Didampingi Ustad Derry Sulaiman, Wako Hendri Septa Serahkan Langsung Bantuan Korban Gempa Pasaman
"Terkait gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, Polda Sumbar mendapatkan bantuan tenaga medis dari Dokkes Mabes Polri sebanyak 19 personel," kata Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.
Ia mengatakan, sebanyak 19 personel dari Mabes Polri ini langsung diterjunkan ke dua Kabupaten yang terdampak parah akibat gempa bumi.
"Mereka ada yang mempunyai kemampuan spesialis penyakit anak dan penyakit dalam," katanya.
Pihaknya menyebutkan, hal yang paling diperlukan adalah terkait anak-anak.
Baca juga: BMKG Catat Hingga Hari Ini Kamis 3 Maret 2022 Pukul 14.00 WIB Ada 202 Gempa Susulan di Pasaman Barat
Baca juga: Lagi, Gempa Berkekuatan 4,8 Magnitudo Guncang Pasaman Barat, Tidak Berpotensi Tsunami
"Rata-rata memang ada penyakit flu, jadi yang diperlukan ya obat-obat terkait dengan flu," katanya.
Para pengungsi korban gempa bumi juga mengalami batuk sehingga membutuhkan pengobatan.
"Personel kita yang turun sejak hari pertama ada 1.592 orang gabungan," katanya.
Polda Sumbar juga menurunkan anjing pelacak untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hilang di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.
"Karena masih ada empat orang dalam pencarian," katanya.
Baca juga: OJK dan IJK Sumbar Bantu Korban Bencana Gempa Pasaman Barat
Baca juga: 15 Ribu Telur Ayam Ras Diterima Polres Padang Pariaman untuk Korban Gempa Pasaman Barat dan Pasaman
Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengajak masyarakat untuk dapat meringankan beban warga yang terdampak gempa bumi.
"Musim hujan yang menjadi masalah bagi masyarakat yang masih mengungsi.
Sedang kita di rumah merasa tidak nyaman saat hujan, apalagi mereka yang masih di tenda pengungsian," katanya.
Ia khawatir para pengungsi akan jatuh sakit, apalagi saat ini ada varian baru Omicron.
"Mereka butuh uluran tangan, semoga dapat meringankan bebannya," katanya. (*)