Tragedi Ayah dan Anak di Mentawai
Polisi Tetapkan Ayah Kandung Sebagai Tersangka, Kasus Tragedi Ayah dan Anak di Mentawai
Kasus seorang anak ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan, kini mulai dilimpahkan ke Polres Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Peristiwa ini berawal pada Sabtu (29/1/2022) seorang warga panggilan Poti pamit kepada paman dari istrinya untuk pergi ke Saliguma bersama anaknya bernama Rg.
Saat berpamitan panggilan Poti membawa parang dan menceraikan istrinya bernama Leak di depan pamannya.
Pada Minggu (30/1/2022) ditemukan panggilan Poti lalu dibawa ke Puskesmas Muara Siberut, Kepulauan Mentawai.
Dikarenakan panggilan Poti hanya ditemukan sendirian, membuat keluarga dari istrinya merasa curiga dan bertanya soal anaknya.
"Kemudian pada Senin (31/1/2022) dilakukan pencarian terhadap Rg, dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Saat ini kita sedang mendalami perkara ini dengan memeriksa saksi-saksi.
Dilansir TribunPadang.com, polisi segera memeriksa seorang lelaki terkait penemuan mayat balita umur empat tahun dalam kondisi mengenaskan di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (3/2/2022).
Sebelumnya, dikabarkan balita 4 tahun itu ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di Dusun Pasakiat, Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumbar.
Sedangkan, ayah korban ditemukan, sedang melakukan percobaan bunuh diri namun, kemudian gagal.
Kapolsek Siberut, Iptu Desmetri mengatakan peristiwa ini terjadi pada Senin (31/1/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia menjelaskan, orangtua dari Rg atau Poti, sedang ada masalah keluarga dengan istri keduanya bernama Leak.
"Korban atau Rg merupakan anak dari istri pertama dari panggilan Poti," kata Iptu Desmetri.
Sedangkan, panggilan Leak merupakan istri kedua dari laki-laki, yang melakukan percobaan bunuh diri bernama R alias Poti.
"Ditemukan seorang anak perempuan bernama Rg umur 4 tahun meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan," kata Iptu Desmetri.
Kata dia, peristiwa ini berawal pada Sabtu (29/1/2022) seorang warga panggilan Poti pamit kepada paman dari istrinya untuk pergi ke Saliguma bersama anaknya bernama Rg.