Perayaan Cap Go Meh di Padang Berlangsung Sederhana, Atraksi Barongsai Hibur Pengunjung Klenteng

Perayaan Cap Go Meh di Padang berlangsung sederhana. Hanya pertunjukan barongsai dan naga yang menghiasi rangkaian terakhir hari raya Imlek 2022.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Atraksi barongsai dan naga di perayaan Cap Go Meh di kawasan Klenteng Pondok Kecamatan Padang Selatan Kota Padang, Selasa (15/2/2022). 

Pengunjung lebih memilih berteduh sembari menunggu hujan reda.

Ini terlihat saat penampilan Naga setelah hujan menyisakan gerimis, para pengunjung kembali berkumpul untuk melihat keterampilan naga yang dimainkan oleh 10 orang laki-laki itu.

Sembari meliuk-meliuk mengikuti tongkat pemandu yang dipegang oleh seorang perempuan remaja, para laki-laki itu melompat dengan terampil demi menjaga ritme dan lekukan tubuh naga.

Seakan tahu gerakan yang pelik, pengunjung selalu menghadiahi tepuk tangan.

Seusai penampilan barongsai dan naga terdengar banjiran tepuk tangan dan hadiah ampau dari masyarakat mengganjar para pemain.

Di tengah acara, dentuman kembang api juga saut menyaut terdengar dari arah belakang klenteng.

Cahaya kembang api sesekali menciprati wajah takjub para pengunjung yang sedang menyaksikan pertunjukan.

Tokoh masyarakat Tionghoa Iswanto Kwara saat ditemui di tengah perayaan Cap Go Meh mengatakan bahwa ini adalah rangkaian terakhir dari hari raya Imlek 2022.

"Ini adalah puncak dari hari raya Imlek," terangnya disela acara yang sempat terhenti karena hujan.

Perayaan Cap Go Meh ini menjadi penanda berakhirnya hari raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh TribunPadang.com, Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang artinya malam kelima belas, Cap berarti sepuluh, Go berarti lima dan Meh berarti malam.

Istilah tersebut biasanya digunakan oleh orang China yang tinggal di Indonesia, perayaan ini semua dilakukan sejak abad ke-17 Masehi.

Berbeda dari perayaan Cap Go Meh tahun-tahun sebelumnya kali ini masyarakat Tionghoa di Kota Padang merayakannya dengan sederhana.

"Soalnya sekarang situasi Pandemi kembali meningkat terlebih di Kota Padang," katanya seraya diamini dentunam kembang api.

Bila biasanya perayaan Cap Go Meh berjalan meriah dengan adanya pawai, sipasan, barongsai, naga dan arak-arakan dewa, namun pada kondisi Pandemi ini acara Cap Go Meh hanya menampilakan beberapa pertunjukan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved