Populer Superskor

POPULER Superskor: Kemenangan AC Milan Melawan Inter Milan, Juventus vs Hellas Verona Menghibur

Adapun berita populer di Superskor tentang AC Milan taklukan Inter, lalu berita tentang Juventus vs Hellas Verona. Simak berita lengkapnya

Editor: Mona Triana
TWITTER.COM/JUVENTUSFC
Striker Juventus, Dusan Vlahovic, merayakan gol yang ia cetak bersama Paulo Dybala pada laga Liga Italia melawan Hellas Verona di Allianz Stadium, Minggu (6/2/2022). 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Superskor di TribunPadang.com selama 24 jam terakhir.

Adapun berita populer di Superskor tentang AC Milan taklukan Inter, lalu berita tentang Juventus vs Hellas Verona.

Simak berita lengkapnya di TribunPadang.com :\

Baca juga: Mauricio Pochettino Tegaskan Lionel Messi Pesepak Bola Kelas Wahid, Kontribusi PSG Ungguli Lille

Baca juga: Porto Lepas Luis Diaz ke Liverpool, The The Reds Amankan Transfer, Pesepak Bola Berpaspor Kolombia

1. Kemenangan AC Milan melawan Inter Milan tidak saja membuat persaingan klasemen Liga Italia semakin ketat.

Hasil positif yang ditorehkan AC Milan juga memaksa Stefano Pioli menjalankan janjinya.

Stefano Pioli harus bisa berhenti menghisap cerutu setidaknya sebulan penuh.

"Ini terkesan konyol. Tapi saya sudah berjanji kepada saya sendiri, jika menang dalam derby ini saya tak akan mengisap cerutu Tuscan kesukaan saya selama sebulan. Mungkin itu bagus untuk diri saya," katanya di Footbal Italia.

AC Milan bisa mengalahkan Inter Milan dengan hasil 2-1, kemarin.
Menurutnya, salah satu kunci kemenangan adalah saat melakukan pergantian pemain di babak kedua.

"Kami butuh suntikan tenaga, dan kreativitas. Dan hal itu kami dapatkan setelah memasukkan Messias, dan Brahim Diaz," katanya.

Sedang terkait dua gol dari Olivier Giroud, kata Pioli hal itu menunjukkan bahwa pembelian sang striker dari Chelsea sangatlah tepat.

"Pembelian Giroud atau fakta bahwa klub mencari seorang pemain yang pernah memenangi gelar sebelumnya menjadi acuan bagi mereka yang belum merasakan cara menjadi juara," ujar Pioli kepada DAZN seusai laga.

"Mereka yang sudah pernah juara meningkatkan level tim. Gol-gol Giroud adalah sinyal penting bagi para pemain muda kami."

Dongeng indah Derby della Madonnina diukir AC Milan, dan Olivier Giroud setelah menekuk Inter Milan 1-2 di Stadion Giuseppe Meazza dalam pekan ke-24 Serie A, Minggu (6/2) dini hari.

Sebuah kemenangan comeback yang istimewa. Juga sangat krusial untuk membuka kembali peluang AC Milan dalam perburuan gelar juara.

Ada juga kepercayaan tentang pengulangan sejarah, yang setidaknya secara psikologis kian menguatkan motivasi Rossoneri untuk merebut scudetto musim ini.

Kepercayaan itu merujuk kepada fakta: ini kali pertama Milan tak terkalahkan dalam satu musim Serie A dari dua pesaing beratnya, Inter Milan, dan Juventus sejak 2003/04.

Musim 2003/04 ditutup dengan kemenangan comeback krusial dalam Derby della Madonnina. Dan, sebagai catatan yang harus digarisbawahi, Rossoneri meraih scudetto di pengujung musim 2003/04 itu.

Apa yang terjadi 19 tahun lalu, saat Milan ditukangi Carlo Anceloti, kurang lebih sama dengan yang terjadi saat ini ketika Rossoneri dipegang Stefano Pioli.

Musim ini, Milan memang tak pernah kalah dari dua rivalnya. Bermain 1-1, dan 0-0 dengan Juventus. Dan imbang 1-1, serta menang 1-2 kontra Inter.

Kemenangan atas Inter kemarin, juga didapat lewat comeback yang dramatis. Tuan rumah Nerazurri terus menggempur sejak menit pertama. Milan terselamatkan dengan penampilan gemilang Kiper Mike Maignan.

Namun, gawang Rossoneri jebol juga di menit ke-38. Bermula dari tendangan sudut saat Ivan Perisic menyambut bola umpan Hakan Calhanoglu, dengan sepakan voli kaki kiri di kotak penalti dan mengarah ke pojok kiri gawang. Gol!

Milan berusaha bangkit di babak kedua. Pelatih Pioli melakukan pergantian yang cerdas, dengan memasukkan Junior Messias, serta Brahim Diaz.

Kehadiran Diaz terutama, yang menggantikan Franck Kessie di menit ke-58, memberikan kesegaran, dan gebrakan baru. Dia menjadi motor Rossoneri untuk memukul balik.

Hasilnya, dua gol tercipta hanya dalam durasi tiga menit dengan sang bomber, Olivier Giroud menjadi juru gedornya. Gol pertama di menit ke-75 lahir lewat skema serangan balik.

Brahim Diaz menembak bola ke arah gawang tapi melebar. Beruntung, tendangan itu malah berubah jadi assists setelah Giroud dengan cepat menyambut di tiang jauh, untuk menjebol gawang Samir Handanovic.

Tiga menit kemudian, Giroud kembali membobol gawang Inter. Davide Calabria mengoper bola ke Giroud di kotak penalti, dan setelah mengecoh Stefan de Vrij, striker Prancis berusia 35 tahun ini membobol lagi gawang tuan rumah.

Kemenangan yang disambut penuh kegembiraan. Giroud sukses mematahkan mitos kutukan nomor 9 --yang selalu gagal di Milan--, dengan menjadi striker produktif.

Mengemas tujuh gol, dan satu assists. Hanya kalah satu gol dari Zlatan Ibrahimovic dari jejeran topskor klub. Dia juga tercatat jadi pemain Prancis yang terbanyak membobol gawang Inter.

Menariknya, ini adalah derby Milan pertama untuk Giroud setelah dia absen pada laga sebelumnya karena cedera.

"Ini laga spesial. Kami kesulitan di menit pertama, tapi bisa bangkit untuk memukul balik mereka di babak kedua," katanya di Footbal Italia.

"Di babak pertama, saya seperti terisolasi, sulit mendapatkan bola. Babak kedua, semuanya berubah. Saya mendapatkan bola-bola bagus, dan kedua gol lahir di kotak penalti, yang menunjukkan kami lebih agresif lagi," kata Giroud bersyukur.

Kemenangan ini merapatkan jarak AC Milan menjadi hanya satu poin dari Inter Milan di puncak, meski Nerazzurri masih punya sisa satu laga.

"Perjalanan kami masih panjang. Masih banyak pula laga tersisa, dan Inter masih masih memimpin. Mari kita sapu bersih laga lainnya, dan kita lihat apa yang bisa Inter lakukan," kata Giroud, sang pahlawan.

Bagi Inter, kekalahan ini mengakhiri rekor gemilang tak terkalahkan di kandang selama setahun lebih. Terakhir kali Inter kalah di kandang pada Oktober 2020 tak lain adalah dari AC Milan dengan skor identik 1-2.

Ketika itu adalah Zlatan Ibrahimovic yang mencetak brace, yang hanya dibals sekali oleh Romelu Lukaku.

Usai kekalahan tersebut, Inter berjaya di kandang dengan mengarungi 30 laga tandang dengan 27 kali menang, dan tiga seri, sampai kemudian Rossoneri datang kembali, dan menjadi penakluk Inter di kandang kembali. 

Baca juga: Berhasil Mengantarkan Rans Cilegon FC Promosi ke Liga 1, Hamka Hamzah Bakal Pensiun dari Sepak Bola

Baca juga: Timnas Indonesia vs Singapura - Skema Bola Mati Kagetkan Tim Merah Putih, Laga Sengit hingga Akhir

Baca juga: 11 Peraih Anugerah Insan Sepak Bola Kota Padang, Genta Alparedo Jadi Pemain Muda Berbakat   

2. AKSI duo anak kesayangan Si Nyonya Tua, julukan Juventus, masing-masing Paulo Dybala dan Dusan Vlahovic sungguh menghibur.

Striker anyar Juventus, Dusan Vlahovic, mengakui bahwa selebrasi masker ala Paulo Dybala yang ia lakukan hanyalah reaksi instan sekaligus spontas.

Dusan Vlahovic langsung mencuri perhatian pada laga pertamanya berseragam Juventus.

Vlahovic tampil selama 90 menit pada laga pekan ke-24 Liga Italia melawan Hellas Verona di Allianz Stadium, Minggu (6/2/2022) malam waktu setempat.

Kontribusi Vlahovic langsung terlihat di hari pertamanya membela klub berjuluk Si Nyonya Tua tersebut.

Gol Vlahovic pada menit ke-13 membuka kemenangan 2-0 yang diraih Juventus atas Hellas Verona.

Ada kejadian menarik usai Vlahovic mencetak gol ke-18 di Liga Italia musim ini.

Usai bola bergulir masuk ke gawang, Vlahovic langsung ke pojok kotak penalti untuk melakukan selebrasi.

Sang striker sudah ditunggu oleh Paulo Dybala yang lebih dahulu berada di posisi tersebut.

Hal yang menarik, Vlahovic langsung memeragakan selebrasi masker yang lebih populer sebagai ciri khas Dybala.

Usai laga, Vlahovic pun menjelaskan maksud dari selebrasi yang ia lakukan tersebut.

“Selebrasi tersebut reaksi spontan saja,” ucap Vlahovic menjawab pertanyaan apakah selebrasinya direncanakan.

Vlahovic seperti sudah menjalin kerja sama yang padu bersama Dybala sejak kesempatan pertama.

Gol Vlahovic pada laga tersebut lahir dari assist yang dibukukan oleh Dybala.

Selain itu, Dybala juga berulang kali mampu membuka peluang bagi Vlahovic.

Kondisi ini jelas membahagiakan Juventus yang awalnya berniat melepas Dybala setelah mendapatkan striker asal Fiorentina tersebut.

Namun keduanya membuktikan bisa bekerja sama dengan baik dalam satu tim.

Vlahovic sendiri mengaku bahwa ia mengagumi perlakuan rekan setimnya sejak ia datang ke Juventus.

“Kami melakukan pendekatan yang tepat sejak awal laga dan menyelesaikannya dengan kemenangan, seperti yang seharusnya,” kata Vlahovic seperti dilansir BolaSport.com dari DAZN.

“Saya harus berterima kasih kepada rekan setim saya dan pelatih yang sudah membantu selama beberapa hari terakhir,” ucap Vlahovic menambahkan.

Vlahovic mengaku bahwa setibanya ia di Juventus, hal pertama yang ia pikirkan adalah masalah adaptasi.

Striker asal Serbia tersebut berusaha untuk mengetahui cara kerja di Juventus dengan cepat.

Selanjutnya, Vlahovic berharap bisa terus mencetak gol yang ia anggap sebagai tugas utama seorang striker. (*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved