Update Harimau Sumatera Masuk Perangkap, Rano Ngaku Rugi Rp 8 Juta, Akibat Anak Sapi Mati Diterkam
Menyusul konflik Harimau Sumatera terjadi pada Desember 2021 lalu di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Provi
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menyusul konflik Harimau Sumatera terjadi pada Desember 2021 lalu di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Seorang petani bernama Rano (38) mengatakan satu anak sapi miliknya mati akibat mengalami luka pada bagian leher serta kaki bagian depannya.
"Saat itu ada empat ekor sapi saya di ladang yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumah, satu indukan dan tiga ekor anakan," kata Rano.
Rano mengatakan bahwa dirinya mengalami kerugian Rp 8 juta.
Sedangkan, induk sapi berhasil selamat dan hanya mengalami luka yang tidak terlalu serius.
Rano mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Desember 2021 yang lalu.
Hanya saja, Rano bersyukur, karena dua ekor anak sapinya yang lain berhasil lari dan tidak ada terdapat luka.
"Induknya diikat, sedangkan anaknya dibiarkan lepas di ladang dan kandangnya ada di sekitar ladang itu juga," kata Rano.
Sapi milik Rano yang mati berjenis kelamin jantan kemudian, tim BKSDA datang guna melakukan pemeriksaan.
"Setelah diperiksa oleh petugas BKSDA, sapi yang mati ini dikuburkan," kata Rano.
Setelah terjadinya konflik, tim BKSDA Resor Sumbar memasang kerangkeng atau perangkap besi di lahan kelapa sawit milik warga.
Harimau Sumatera akhirnya masuk perangkap besi pada pagi hari dan saat ini lanjutnya belum dilakukan evakuasi.
Sebelumnya, satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk kandang jebak
Setelah mengetahui Harimau Sumatera itu masuk perangkap lantas Rano mendatangi lokasi perangkap dipasang.
"Berdasarkan yang saya lihat, Harimau Sumatera itu sepertinya masih anakan juga," kata Rano.