Kota Pariaman
Objek Wisata Sawah di Pariaman, Kasifah Tahunya dari Instagram, sedangkan Puja Ngaku Dapatkan TikTok
Objek wisata sawah merupakan sebuah lokasi wisata baru yang ada di Kampuang Sato Desa Pauh Timur Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
Tentu saja fasilitas tersebut hannya bisa digunakan di area wisata ini, sehingga disaat akan meninggalkan lokasi ini pengunjung harus mengembalikan fasilitas tersebut.
DI lain hal, jika dilihat dari ketinggian atau melalui tangkapan kamera drone, akan tampak bahwa ternyata diujung area ini, jalur atau trek akan terlihat seperti bintang.
Bila malam hari, suasananya akan berbeda, karena sejumlah lampu hias akan dinyalakan oleh pihak pengelola.
Itu artinya, objek wisata ini punya pesona berbeda pada siang dan malam harinya.
Untuk memasuki area wisata sawah ini, pengunjung dibebankan biaya tiket masuk Rp 5 ribu saja, yang sudah termasuk biaya parkir kendaraan.
Sebagai catatan, biaya tersebut hanya dibebankan terhadap orang dewasa, sedangkan anak-anak boleh masuk secara gratis.
Baca juga: Desa Wisata Apar Pariaman akan Jadi Satu Destinasi Wisata Terbaik di Sumbar

Baca juga: Pantai Padang Jadi Destinasi Wisata Favorit Masyarakat Luar Sumbar di Akhir Tahun
Untuk sampai di lokasi ini, jika dari arah Pasar Pariaman atau Stasiun Kereta Api Gandoriah, pengunjung bisa mengendarai kendaraan masing-masing, dan melewati jalan arah ke Simpang Apar.
Setibanya di Jembatan Pauh, belok kanan di dusun Koto Kaciak, yakni di jalan Fatahillah. Ikuti jalan aspal hitam tersebut sekira 300 meter.
Selanjutnya pengunjung akan menemui pertigaan, dan kemudian belok ke arah kanan. Tidak jauh dari sana, sekira 50 meter pengunjung akan sampai di objek wisata sawah ini.
Selain itu, pengunjung juga bisa mempedomani peta di aplikasi google maps untuk sampai ke lokasi, cukup dengan mengetik kata kunci 'Wisata Sawah Pauh Timur".
Untuk diketahui, lokasi ini baru diresmikan oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar pada tanggal 30 Desember 2021 lalu bersama jajarannya, perangkat desa, BUMDes setempat serta masyarakat.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)