JAWABAN Tematik: Nilai-Nilai Pancasila yang Ada pada Cerita “Dheda dan Lima Butir Kentang”
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD halaman 126 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4.
TRIBUNPADANG.COM - Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD halaman 126 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.
Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.
Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 113 115 117 Menurut Perkiraanmu, Bagaimana Cara Pembuatan Patung Itu?
Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 100 101 102: Tuliskan Tiga Cara untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Berikut Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 6 Halaman 126:
Ayo Berdiskusi
Bersama kelompokmu, identifikasilah penerapan nilai-nilai Pancasila yang ada pada cerita “Dheda dan Lima Butir Kentang” di atas. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
Jawaban:
1. Peristiwa dalam cerita: Dheda meminta istrinya untuk bersabar
Nilai-nilai Pancasila yang sesuai: Nilai ketuhanan sila pertama
2. Peristiwa dalam cerita: Dheda mengajak istri dan anak-anaknya untuk bermusyawarah
Nilai-nilai Pancasila yang sesuai: Nilai kerakyatan sila keempat
3. Peristiwa dalam cerita: Peduli dengan sesama
Nilai-nilai Pancasila yang sesuai: Nilai kemanusiaan, nilai persatuan, dan nilai keadilan sosial.
Baca juga: Apakah Kepala Sekolah Sudah Menerapkan Nilai-Nilai Kerakyatan? Jelaskan! Ini Jawaban Tema 7 Kelas 6
Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 122 123: Bentuk Kerja Sama dalam Bidang Pendidikan di ASEAN
Dheda dan Lima Butir Kentang
Dahulu, ada seorang pencari kayu bakar bernama Dheda. Dia hidup bersama istri dan ketiga anaknya. Mereka keluarga miskin yang tinggal di gubuk sederhana. Sudah seminggu ini, turun hujan. Dheda pun tidak dapat pergi ke hutan mencari kayu bakar.
Istri Dheda berkata, "Suamiku, persediaan makanan kita hampir habis. Di sini, hanya tersisa lima butir kentang. Itu pun tidak cukup untuk makan kita sekeluarga."
"Aku tahu. Bersabarlah, semoga besok tidak hujan dan aku dapat pergi bekerja. Sisa kentang yang ada biarlah untuk makan anak-anak saja," kata Dheda.
Menjelang sore, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Dheda. Setelah dibuka, ternyata ada seorang pengemis tua. Dia basah kuyup kehujanan.
"Aku sudah berhari-hari kehujanan. Aku juga kedinginan dan kelaparan. Bolehkah aku minta sedikit makanan?" tanyanya.
Dheda kasihan melihat si Pengemis. Tapi, dia juga tidak mempunyai banyak makanan. Dheda bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya. Akhirnya, mereka bersepakat untuk memberikan sisa makanan kepada si Pengemis.
"Baiklah, kami akan memberikan lima butir kentang itu kepadamu. Kami sangat kasihan melihatmu," kata Dheda kepada si pengemis.
"Tunggulah sebentar, aku akan memasaknya dulu," kata istri Dheda.
Setelah matang, kentang pun dihidangkan. Si Pengemis makan empat butir kentang. Kini, kentang yang tersisa tinggal satu. Sebelum pergi dia berpesan, "Jika kalian mau makan, irislah kentang ini menjadi lima. Pasti cukup untuk makan keluargamu."
Dheda kemudian mengiris kentang itu menjadi lima. Ternyata, kelima irisan kentang itu berubah menjadi lima butir kentang. Jika sebutir kentang diiris lima lagi, maka tiap irisannya akan menjadi lima butir kentang lagi. Begitu seterusnya.
Kini, Dheda dan keluarganya tidak pernah kekurangan makanan lagi. Dheda juga membagi-bagikan kentangnya kepada tetangganya.
Sumber: http://dongengceritarakyat.com
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. TribunPadang.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.
Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.