Cuaca Ekstrem Tinggi di Sumbar
Potensi Cuaca Ekstrem Tinggi di Sumbar, BMKG: Pengaruh Bibit Siklon Tropis 94B
"Analisis kami, kondisi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh terbentuknya pola bibit siklon tropis di Barat Sumbar, di mana adanya bibit siklon
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman memprediksi potensi cuaca ekstrem di Sumbar cukup tinggi.
Kepala seksi observasi dan informasi BMKG Padang Pariaman Yudha Nugraha mengatakan, kondisi cuaca ekstrem sudah terjadi sejak Kamis (16/12/2021).
Hujan dengan intensitas tinggi dapat diikuti dengan angin kencang melanda sejumlah wilayah Sumbar.
Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang di Padang, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Lubuk Kilangan
Baca juga: Populer Sumbar: Belasan Kios Depan Pasar Bandar Buat Terbakar, Perahu Terbalik di Mentawai
"Analisis kami, kondisi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh terbentuknya pola bibit siklon tropis di Barat Sumbar, di mana adanya bibit siklon tropis 94B," kata Yudha, Senin (20/12/2021).
Bibit siklon tropis 94B, kata dia, menimbulkan daerah pertemuan angin di sepanjang pesisir Barat dan tengah Sumatera, sehingga berdampak juga terhadap peningkatan daerah pertumbuhan awan dan kecepatan angin.
BMKG melihat kondisi ini masih dapat berlangsung hingga esok hari.
"Kecepatan angin terpantau 15 knots atau kurang lebih 30 km/jam," jelas Yudha.
Yudha menyebut daerah yang mengalami kondisi ini ialah Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Solok, Padangpanjang, dan sekitarnya.
Pihaknya mendapat laporan dari BPBD setempat terdapat pohon tumbang dan titik-titik longsor.
"Mengingat puncak hujan masih berlangsung hingga pergantian tahun, BMKG melihat potensi terjadinya cuaca ekstrem masih cukup tinggi di Sumbar," terang Yudha.
Ia mengimbau warga untuk selalu melakukan update informasi cuaca.
Serta mewaspadai apabila hujan terjadi dengan durasi yang cukup panjang karena dimungkinkan terjadi banjir dan longsor.
Selain itu juga menghindari objek-objek atau material rapuh atau rawan seperti pohon besar maupun baliho untuk menghindari tumbang. (*)