Citizen Journalism

Suara dari Ranah Pendiri Republik: 'Urang Awak' Dukung Anies Rasyid Baswedan

ANIES Rasyid Baswedan, sosok seorang pemimpin yang cerdas, selalu membuat kebijakan yang dibuatnya berdasarkan sebuah narasi intelektual yang mendalam

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Ilustrasi 

Oleh: Haswandi Heru Suardi, Deklarator

ANIES Rasyid Baswedan, sosok seorang pemimpin yang cerdas, selalu membuat kebijakan yang dibuatnya berdasarkan sebuah narasi intelektual yang mendalam.

Narasi yang lahir dari pemikiran dan perenungan itu kemudian ia tuangkan dalam bentuk kebijakan, yaitu kebijakan berpihak kepada kepentingan rakyat kecil, yang selalu menghadirkan keadilan dan pemerataan.

Menyimak rekam jejak Anies di berbagai posisi dalam amanah yang diembannya, terutama sejak menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Yakni, sikap pemihakan terhadap kepentingan rakyat kecil, yang sangat jelas dan tegas diperlihatkan Anies.

Dalam setiap persoalan persoalan rakyat kecil, Anies memiliki empati yang dalam terhadap mereka.

Ada kebijakan secara jelas keberpihakannya, yang diperlihatkan, seperti dalam menghadapi persoalan pedagang kaki lima (PKL), kampung Aquarium.

Begitu pula, mengadapi mereka yang tinggal di sepanjang Ciliwung dan juga dalam menghadapi masalah pendidikan.

Kebijakan terhadap pedagang kali lima misalnya seperti yang dialami oleh orang Minangkabau, yang berada di Jakarta, mereka merasa sangat terbantu dengan kebijakan Anies.

Sebagai etnis perantau dan pedagang, orang Minangkabau yang berada di Jakarta tentu banyak sekali yang menjadi pedagang kaki Lima.

Anies Baswedan tidak menggusur mereka, melainkan menata mereka agar bisa berjualan secara baik, tertib dan nyaman. Anugerah Luar biasa mendapatkan pemimpin seperti Anies Baswedan.

Mengacu pada kasus kampung aquarium yang menyangkut kehidupan Rakyat Miskin Kota (RMK), narasi yang dibangun Anies Baswedan adalah membangun, bukan menggusur, tetapi menata.

Rasa syukur mendalam dirasakan rakyat kecil yang tidak berdaya itu, ketika mereka dibuatkan rumah susun oleh Anies Baswedan.

Baca juga: DKI Jakarta Turun ke PPKM Level 2 Covid-19, Anies Tegaskan tidak Ingin, Situasi itu Berulang

Ilustrasi
Ilustrasi (ISTIMEWA)

Baca juga: Daftar Tokoh Masuk Bursa Calon Presiden 2024, Top Elektabilitas Masih Prabowo, Ganjar, dan Anies

Terobosan luar biasa Anies lainnya adalah kerja sama dengan petani di Cilacap dan Ngawi.

Pemikiran ini sungguh sebuah pemikiran kerakyatan dari seorang  Anies Baswedan.

Anies tidak mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta, akan tetapi Anies bekerjasama dengan rakyat(bangsa)nya sendiri seperti petani di Cilacap, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur.

Sebuah kerjasama yang saling menguntungkan. Warga Jakarta dapat jaminan ketersediaan beras untuk kebutuhan mereka, dan petani dapat jaminan bahwa hasil panen mereka terserap dengan kepastian harga yang bagus, sehingga tentu saja  dapat meningkat kualitas hidup mereka.

Bagi urang awak yang bekerja di sektor pertanian, tentu sangat berharap, Anies dapat bekerja sama dengan petani-petani di Sumatera Barat dengan komoditi hasil pertanian seperti bareh Solok nan ternama.

Selanjutnya, hasil sayur-sayuran, bawang, kol, kentang dan cabe di Alahan Panjang dan Agam, sehingga para petani urang awak  dapat pula menikmati harga yang baik dan peningkatan kesejahteraan petani.

Hal yang selalu diingat perhatian Anies terhadap komunitas rakyat terpencil.

Melalui program Indonesia Mengajarnya, Anies mengirimkan ribuan lulusan terbaik universitas ternama di Indonesia setiap tahunnya ke daerah-daerah terpencil untuk mengajar, mendidik  dan memberi motivasi kepada masyarakat untuk bisa maju dan mengejar ketertinggalan mereka.

Dari semuanya itu, menariknya, narasi yang dibangun Anies sebelum mengerjakan sebuah kebijakan merupakan narasi intelektual yang mendalam.

Anies bekerja bukan dengan otot, tetapi dengan otak, dengan kecerdasan yang dimilikinya.

Dengan konsep naturalis dalam pengendalian banjir, maka air harus dialirkan ke tempat yang rendah, maka muncullah salah satu konsep yaitu sumur resapan. 

Hasil yang didapatkan sungguh luar biasa. Banjir yang melanda Jakarta sejak zaman Kolonial Belanda, maka sejak dipimpin Anies Baswedan lenyap dari bumi Jakarta.

Tentu saja, kita tidak bisa melupakan program besar yang dijalankan Anies seperti pengendalian sampah dan sinergi transportasi di DKI serta stadium megah, Jakarta Internasitonal Stadium, yang akan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.

Kami urang awak berdoa, dan bekerja untuk kesuksesan Anies agar dapat memimpin bumi Nusantara.

Semoga Allah SWT memberi ridho dan kesempatan kepada Anies Baswedan untuk memimpin Republik ini. Aamiin Aamiin ya Robbal Alamiin. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved