Jawaban Buku Tematik 8 Kelas 4: Apa Jenis Cerita Fiksi Teks Berjudul “ Si Pitung ”? Berikan alasanmu
Jawaban Apa jenis cerita fiksi teks berjudul “ Si Pitung ”? Berikan alasanmu Sebutkan nama tokoh-tokoh dalam cerita tersebut!
TRIBUNPADANG.COM - Apa jenis cerita fiksi teks berjudul “ Si Pitung ”? Berikan alasanmu
Sebutkan nama tokoh-tokoh dalam cerita tersebut!
Soal tersebut terdapat pada buku tematik tema 8 kelas 4 halaman 52 dan 53 Subtema 1 pembelajaran 6
Jawaban dari pertanyaan tersebut akan dijabarkan pada artikel ini untuk membantu orang tua siswa saat membimbing anak belajar.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 42 43 44 45 46, Lingkarilah Letak Daerah Tempat Tinggalmu
Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 32 33 35 36 37 38 39, Tanyakan Kegemaran Setiap Anggota Keluargamu
Baca juga: JAWABAN Tema 7 Kelas 4 Subtema 2 Pembelajaran 1 Halaman 51, 52, 53, 55 dan 56, Buku Tematik
Berikut kunci jawaban buku tematik tema 8 kelas 4 SD halaman 52, 53, 54, 55, Subtema 1 Pembelajaran 6
Lani merupakan keturunan Tionghoa. Lani dan keluarganya tinggal di Jakarta.
Sebagai ibukota negara, tentu lingkungan tempat tinggal Lani padat penduduknya.
Sebagian besar warga yang tinggal di Jakarta berasal dari berbagai pulau di Indonesia.
Mereka bekerja dan menetap di Jakarta.
Selain penduduknya yang padat, di lingkungan tempat tinggal Lani juga terdapat gedung-gedung bertingkat.
Gedung-gedung itu merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan penduduk, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun budaya.
Kunci jawaban halaman 52-53
Ayo Menulis
Bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggalmu? Ceritakan secara tertulis.
Jawab:
Keadaan lingkungan di sekitar rumah saya cukup nyaman dan asri.
Saya tinggal di pedesaan yang lingkungannya banyak tanaman dan pepohonan.
Pada tanggal 22 Juni mendatang warga Jakarta akan memperingati hari ulang tahun Jakarta.
Sekolah Lani akan mengadakan perayaan dalam rangka ulang tahun tersebut.
Lani dan teman-teman akan bermain peran dengan mengambil cerita rakyat “ Si Pitung”.
Siapakah Si Pitung Itu ? Si Pitung adalah seorang pendekar berasal dari Betawi.
Si Pitung hidup pada masa pemerintahan Belanda.
Bagaimana cerita Si Pitung?
Ayo Membaca
Bacalah cerita berikut dengan nyaring.
Si Pitung
Suatu sore Si Pitung melihat kelakuan anak buah Babah Liem yang sewenang-wenang.
Babah Liem adalah tuan tanah di daerah tempat tinggal Si Pitung.
Dia dan anak buahnya sering merampas harta rakyat dan menarik pajak tinggi.
Sebagian hasil rampasan itu diberikan kepada pemerintah Belanda.
Si Pitung bertekad untuk melawan anak buah Babah Liem.
Kemudian, dia berguru kepada Haji Naipin, seorang ulama yang juga pandai ilmu bela diri.
Si Pitung cepat menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Haji Naipin.
“ Pitung, gunakan ilmu yang kuberikan untuk membela orang-orang yang tertindas.
Jangan sekali-kali kau gunakan ilmumu ini untuk menindas orang lain,” pesan Haji Naipin.
Sekarang Si Pitung sudah siap melawan anak buah Babah Liem.
Dia menghentikan ulah anak buah Babah Liem yang sedang merampas harta rakyat jelata.
“Heh, Anak Muda! Siapa kau? Beraninya menghentikan kami!” tanya salah satu anak buah Babah Liem.
“Kalian tak perlu tahu siapa aku. Yang jelas, aku akan menghentikan ulah kalian selamanya,” jawab Si Pitung.
Anak buah Babah Liem menyerang Si Pitung.
Namun, Si Pitung bisa mengalahkan mereka semua. Sejak saat itu, nama Si Pitung terkenal di kalangan penduduk.
Si Pitung memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada rakyat jelata.
Dia bertekad untuk mengambil kembali hak yang sudah dicuri oleh tuan tanah dan mengembalikannya kepada rakyat.
Dia mengajak beberapa temannya untuk bergabung dengannya.
Kelakuan Si Pitung tidak disukai oleh tuan tanah dan juga pemerintah Belanda.
Mereka mengeluarkan perintah untuk menangkap Si Pitung.
Namun, Si Pitung amat cerdik.
Dia selalu berpindah tempat sehingga pemerintah Belanda dan juga tuan tanah tidak bisa menangkapnya.
Karena kesal, pemerintah Belanda menggunakan cara licik.
Mereka menangkap Pak Piun, ayah Si Pitung dan Haji Naipin.
Salah satu pejabat pemerintah Belanda yang bernama Schout Heyne mengumumkan bahwa jika Si Pitung tak menyerah, Pak Piun dan Haji Naipin akan dihukum.
Si Pitung mendengar berita tentang penangkapan ayah dan gurunya itu. Kemudian, dia menghadap Schout Heyne dan menyerahkan diri.
Dia tak mau ayah dan gurunya menderita.
“Pitung, kau telah meresahkan banyak orang dengan kelakuanmu itu. Untuk itu, kau harus dihukum tembak,” kata Schout Heyne.
“Kau tidak keliru? Bukannya kau dan tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak? Aku tidak takut dengan ancamanmu!” jawab Si Pitung.
Schout Heyne benar-benar melaksanakan ancamannya. Si Pitung dihukum tembak. Hidup Si Pitung berakhir di ujung peluru.
Namun, kisah kepahlawanannya tetap dikenang. Si Pitung, si pahlawan rakyat jelata.
Sumber: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.
Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 4, Jelaskan Tempo dan Tinggi Rendah Nada dalam Lagu ”Injit-Injit Semut”!
Kunci jawaban halaman 54 - 55
Ayo Berlatih
Identifikasilah cerita Si Pitung dengan menjawab soal-soal berikut.
1. Apa jenis cerita fiksi teks berjudul “ Si Pitung ”? Berikan alasanmu
Jawab:
Jenis cerita rakyat Si Pitung, yakni saga.
Cerita tersebut mengandung unsur sejarah dan kepahlawanan.
Tokoh Si Pitung dianggap sebagai sosok pahlawan karena melawan Babah Liem dan pemerintah Belanda untuk membela rakyat jelata.
2. Sebutkan nama tokoh-tokoh dalam cerita tersebut!
Jawab:
Si Pitung, Haji Naipin, Babah Liem, anak buah Babah Liem, Pak Piun, dan Schout Heyne.
3. Sebutkan tokoh utama dan tokoh tambahan pada cerita tersebut. Jelaskan.
Jawab:
Tokoh utama dalam cerita Si Pitung adalah Si Pitung.
Alasannya, tokoh Si Pitung mendominasi keseluruhan cerita.
Tokoh tambahannya, ialah Haji Naipin, anak buah Babah Liem, Schout Heyne, Babah Liem, dan Pak Piun.
Alasannya, tokoh-tokoh tersebut hanya muncul pada saat adegan-adegan tertentu.
4. Sebutkan tokoh protagonis dan tokoh antagonis pada cerita tersebut. Jelaskan.
Jawab:
Tokoh protagonis adalah Si Pitung dan Haji Naipin.
Alasannya, mereka memiliki sifat baik.
Tokoh antagonisnya yaitu Babah Liem, anak buah Babah Liem, dan Schout Heyne.
Alasannya, mereka menindas rakyat jelata.
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. TribunPadang.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.
Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.