Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 23 25 26, Apa yang Dimaksud dengan Pekerja Jasa? Sebutkan Contohnya

kunci jawaban tema 8 kelas 4 halaman 23, 24, 25, 26, Apa yang dimaksud dengan pekerja jasa? Sebutkan contohnya.

Editor: Rima Kurniati
tribunnews
Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 23 25 26, Apa yang Dimaksud dengan Pekerja Jasa? Sebutkan Contohnya 

TRIBUNPADANG.COM - Apa yang dimaksud dengan pekerja jasa? Sebutkan contohnya.

Pertanyaan tersebut terdapat pada buku tema 8 kelas 4 halaman 23, 24, 25, 26, Subtema 1 Pembelajaran3

Pertanyaan pada pembelajaran ini akan dijawab dan bisa membantu orang tua siswa saat membimbing anak belajar.

Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 8-9: Apa yang Terjadi pada Meja saat Didorong?

Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 11 13 14 15, Identifikasi Tinggi Rendah Nada Lagu Yamko Rambe Yamko

Berikut kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 8 halaman 23, 24, 25, 26, Subtema 1 Pembelajaran 3

Ayo Membaca

Lingkungan memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah.

Mata pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah lain.

Mata pencaharian penduduk di daerah pesisir pantai berbeda dengan penduduk di daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi.

Simak penjelasan berikut.

1. Penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, petani tambak, pedagang, petani garam, dan perajin.

2. Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, dan peternak.

3. Penduduk di daerah dataran tinggi bermata pencaharian sebagai petani, peternak, pedagang, dan pekerja perkebunan, misalnya teh, kopi, dan cengkeh.

Selain itu, penduduk yang tinggal di desa juga memiliki mata pencaharian yang berbeda dengan penduduk di kota.

Penduduk di desa lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin, pedagang, buruh tani dan perkebunan.

Sedangkan penduduk di kota bermata pencaharian sebagai pekerja jasa (pegawai bank, konsultan, pengacara, sopir), karyawan, pedagang, dan buruh pabrik.

Kunci jawaban halaman 23-24

Ayo Berdiskusi

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman sebangkumu.

Tuliskan hasilnya pada tempat yang disediakan.

1. Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai lingkungan tempat hidupnya?

Jawab:

Karena lingkungan memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah.

Sehingga, mata pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah lain.

Mata pencaharian penduduk di daerah pantai, dataran rendah maupun di dataran tinggi pun berbeda.

2. Mengapa penduduk di desa dan di kota memiliki mata pencaharian yang berbeda?

Jawab:

Karena lingkungan memengaruhi mata pencaharian.

Di mana masyarakat di desa bekerja sebagai petani karena banyak lahan pertanian yang tersedia.

Penduduk di daerah dataran rendah bermata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, dan peternak.

Sementara penduduk di kota lebih banyak bekerja sebagai pekerja jasa karena di kota merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan.

3. Apa perbedaan petani di daerah dataran rendah dan petani di daerah dataran tinggi?

Jawab:

Perbedaan petani di daerah dataran rendah dan petani di daerah dataran tinggi terletak pada tanaman yang mereka tanam.

Petani di daerah dataran rendah menanam padi dan palawija.

Sementara petani di daerah dataran tinggi menanam sayuran seperti kol, wortel, bawang, dan kubis.

4. Apa yang dimaksud dengan pekerja jasa? Sebutkan contohnya.

Jawab:

Pekerja jasa merupakan orang-orang yang memberikan pelayanan sesuai keahlian yang dimiliki.

Contohnya, dokter, guru, penjahit, konsultan, dan pengacara.

Kunci jawaban halaman 25- 26

Ayo Mengamati

1. Bentuklah kelompok terdiri atas 3 siswa. Pilihlah teman yang tempat tinggalnya dekat dengan rumahmu.

2. Amatilah keadaan lingkungan tempat tinggalmu. Apakah termasuk lingkungan kota, perdesaan, pesisir, atau pegunungan?

3. Amatilah pula penduduk di lingkungan sekitar tempat tinggalmu. Kemudian, catatlah mata pencaharian penduduk di lingkungan sekitarmu.

4. Buatlah laporan sederhana berdasarkan hasil pengamatanmu. Buatlah seperti contoh berikut.

5. Kumpulkan hasilnya kepada guru.

Jawaban alternatif:

Contoh untuk membuat laporan hasil pengamatan lingkunngan tempat tinggal

Laporan Hasil Pengamatan

Nama: Ani

Kelas: V SDN 1 Tamansari

Alamat: Boyolali

1. Nama daerah tempat tinggalku :Jawa Tengah

2. Tempat tinggalku termasuk daerah: Dataran rendah

3. Mata pencaharian penduduk di lingkungan tempat tinggalku: Petani, Pedagang, Peternak buruh, dan pegawai kantoran

4. Transportasi penduduk di lingkungan tempat tinggalku: Motor dan Mobil

5. Kesenian di lingkungan tempat tinggalku: Seni musik tradisional

Saat libur sekolah, Dayu dan keluarganya berlibur ke rumah nenek.

Rumah nenek Dayu berada di Banjar Bukit Catu, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali.

Dayu senang menghabiskan waktu bersama neneknya.

Nenek Dayu suka bercerita.

Kali ini, nenek Dayu akan menceritakan tentang asal mula Bukit Catu.

Ayo Membaca

Bacalah cerita berikut

Asal Mula Bukit Catu

Di pedalaman Pulau Bali, terdapat sebuah desa yang subur.

Di sana, tinggal sepasang suami istri.

Mereka bekerja sebagai petani.

Menjelang musim panen, Si suami berkata kepada istrinya.

“Jika nanti hasil panen kita melimpah, buatlah tumpeng nasi yang besar.

Kemudian, undanglah tetangga untuk makan bersama.”

Istrinya pun setuju.

Kedua suami istri itupun berharap panen mereka melimpah.

Tak lama kemudian, harapan mereka terkabul.

Si Istri menyiapkan tumpeng nasi dan mengundang seluruh penduduk desa untuk makan bersama.

Menjelang musim panen berikutnya, Si suami berkata lagi kepada istrinya

“Semoga panen kita lebih banyak lagi, kalau bisa tiga kali lipat dari sebelumnya.

Jika harapanku terkabul, buatkanlah tiga tumpeng nasi yang lebih besar dari sebelumnya.”

Kemudian, Si Istri membuat tiga tumpeng dan mengundang seluruh penduduk desa untuk berpesta kembali.

Beberapa hari kemudian, Si suami pergi ke sawah.

Dalam perjalanan, ia melihat seonggok tanah yang berbentuk seperti catu.

Catu adalah alat penakar nasi yang terbuat dari tempurung kelapa.

“Hmmm, aneh sekali. Sepertinya kemarin gundukan tanah ini tidak ada,” gumam Si suami.

Setelah pulang dari ladang, ia bercerita kepada istrinya.

Kemudian, ia mengajukan usul kepada istrinya.

“Istriku, bagaimana kalau kita membuat beberapa catu nasi?

Siapa tahu, kalau kita membuatnya, hasil panen kita akan semakin melimpah.”

Sejak saat itu, Si istri rajin membuat catu nasi.

Setiap catu nasi yang dibuatnya, ia niatkan untuk menambah hasil panennya.

Namun, ada keanehan yang terjadi.

Saat pergi ke sawah, onggokan tanah yang ia temukan sebelumnya semakin membesar.

Rupanya, setiap Si istri membuat catu nasi, saat itu pula onggokan tanah membesar.

Sepasang suami istri itu pun tak menyadarinya.

Bahkan, Si istri membuat catu nasi yang lebih besar setiap harinya.

Lama-kelamaan, onggokan tanah itu berubah  menjadi sebuah bukit.

Setelah Si petani dan istrinya berhenti membuat catu nasi, onggokan tanah itu pun juga berhenti membesar.

Sejak saat itu, onggokan tanah itu disebut dengan Bukit Catu.

Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta, Bhuana Ilmu Populer, 2016.

Dalam cerita tersebut terdapat tiga tokoh.

Tokoh merupakan pelaku dalam cerita.

Tokoh merupakan salah satu unsur pembangun cerita.

Tokoh mengemban peristiwa dalam cerita sehingga peristiwa tersebut mampu terjalin sebagai cerita.

Selain itu, tokoh berfungsi sebagai pembawa pesan, amanat, moral atau sesuatu yang ingin disampaikan pengarang.

*DISCLAIMER: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Jawaban dapat berbeda sesuai pendapat dan tidak terpaku seperti di atas.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved