Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 33: Siapakah yang Menerapkan Tanam Paksa?
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD halaman 32 dan 33 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 3.
TRIBUNPADANG.COM - Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD halaman 32 dan 33 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 3.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.
Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 28: Jelaskan Isi Lagu “Rayuan Pulau Kelapa”
Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 25: Jelaskan Perbedaan Peristiwa Mencair dan Menguap!
Berikut Kunci Jawaban Buku Tema 7 Kelas 5 Halaman 32 dan 33:
Pada halaman 30-32, siswa diminta memahami bacaan tentang "Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda".
Kemudian siswa diminta menuliskan informasi penting dari bacaan tersebut.
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.
Perhatikan cara-cara menggunakan kamus berikut.
1. Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu, misalnya: pilar.
2. Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan berdasarkan urutan abjad.
3. Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah daftar kata yang dimulai dengan “pi”.
4. Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata itu. Selamat mencari.
Jawaban:

Baca juga: JAWABAN Tema 7 Kelas 5: Mengapa Bangsa Eropa Berhasrat Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah?
Kunci Jawaban Halaman 33
Ayo Berlatih
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!

Jawaban:
Sistem tanam paksa
1. Apakah tanam paksa itu?
Sistem tanam paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830.
Sistem ini mewajibkan seluruh penduduk yang menanam kopi, tebu, teh, tarum dan tanaman komoditas ekspor lainnya untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial.
2. Dimanakah tanam paksa itu dilaksanakan?
Di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Cirebon, Demak, Grobogan, Lampung & Palembang
3. Apa akibat tanam paksa?
Berbagai penyimpangan yang terjadi pada sistem tanam paksa menyebabkan penderitaan yang sangat besar untuk rakyat Indonesia yang berada di pedesaan khususnya di pulau Jawa.
Menimbulkan bahaya kelaparan dan juga penyakit terjadi di mana-mana yang menyebabkan angka kematian yang sangat besar.
Bahaya dari kelaparan yang menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan yang terjadi di Cirebon (1843), Demak (1849), dan juga Grobogan (1850).
4. Siapakah yang menerapkan tanam paksa?
Pemerintah Kolonial Belanda
5. Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?
Pencetus sistem tanam paksa adalah Johannes Van de Bosch.
Melalui rekomendasi Johannes Van de Bosch, seorang ahli keuangan Belanda ditetapkanlah dan Sistem Tanam Paksa atau Cultur Stelesel tahun 1830.
Pada tahun 1830 mulai diterapkan aturan kerja rodi (kerja paksa) yang disebut Cultuur stelsel. Cultuur stelsel dalam bahasa Inggris adalah Cultivation System yang memiliki arti sistem tanam.
Namun di Indonesia cultuur stelsel lebih dikenal oleh rakyat dengan istilah tanam paksa.
6. Siapakah penentang tanam paksa?
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap.
Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia.
-
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. TribunPadang.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.
Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(TribunPadang.com)