5 Cara Berdiri yang Baik pada Saat Bernyanyi hingga Tahapan Berlatih Olah Pernapasan Diafragma

5 Cara Berdiri yang Baik pada Saat Bernyanyi hingga Tahapan Berlatih Olah Pernapasan Diafragma

Editor: afrizal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi 

TRIBUNPADANG.COM- Sebutkan 5 cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi.

Artikel ini adalah bagian Laman Edukasi yang disediakan TribunPadang.com untuk menjawab pertanyaan populer.

Hari ini pertanyaan yang dijawab adalah: 5 cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi.

Baca juga: Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD/MI Halaman 1 2 5 6 7 8 9 11, Kegiatan Apa yang Ditunjukkan pada Gambar?

Nah, sikap tubuh saat bernyanyi sangat penting diperhatikan.

Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap sirkulasi nafas yang menjadi unsur penting dalam bernyanyi.

Nah, berikut 5 cara berdiri yang baik pada saat beryanyi.

1. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit.

2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.

3. Dada dibusungkan tapi tetap rileks.

4. Pandangan lurus ke depan.

5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan.

Selain cara berdiri yang baik saat bernyanyi, pernafasan juga menjadi faktor yang wajib diperhatikan.

Melansir Kemdikbud, pernapasan yang dianjurkan digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernapasan diafragma.

Di dalam diafragma ini, terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas kita pada saat bernyanyi.

Otot diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada tinggi dan menambah tenaga, pada saat bernyanyi.

Berikut ini tahapan berlatih olah pernapasan diafragma

1. Ambil napas melalui hidung atau mulut, bayangkan seperti mencium bau parfum dengan lembut, lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan seketika otot diafragma akan mendesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya. 

2. Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan benar otot diafragma makin kencang

3. Lalu, keluarkan napas tersebut dengan lembut, mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut.

Suara desis ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz... atau tiupan ffffff.... yang penting keluarnya udara rata dan stabil.

4. Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak setiap kali berlatih.

Semakin bertambah durasinya, berarti kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved