Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 29 31 32 34: Fakta yang Didapatkan dari Artikel Sekolah Anak Jalanan

Kunci Jawaban Buku Tema 8 Kelas 6 Halaman 29 30 31 32 33  34: Fakta-fakta yang akan saya dapatkan dari artikel Sekolah Anak Jalanan.

Editor: Rima Kurniati
Buku Tematik 8 Kelas 6 SD/MI
JawabanTema 8 Kelas 6 Halaman 29 31 32 34: Fakta yang Didapatkan dari Artikel Sekolah Anak Jalanan 

Informasi tentang kehidupan anak jalanan dalam mendapatkan pendidikan.

Perkiraan fakta-fakta yang akan aku dapatkan dari artikel :
- Tentang kehidupan anak jalanan
- Tentang kesulitan/masalah yang dihadapi anak jalanan
- Tentang peran serta individu/masyarakat/organisasi dalam memecahkan masalah anak jalanan
- Tentang dunia pendidikan.

Pertanyaan-pertanyaan yang aku miliki terkait dengan judul artikel :
- Apa yang dimaksud dengan anak jalanan?
- Apa masalah yang dihadapi anak jalanan?
- Apa peran serta masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah anak jalanan?
- Bagaimana pelaksanaan sekolah anak jalanan?

Pelajaran yang kira-kira akan aku dapatkan dari artikel yang kubaca :
- Masalah sosial yang ada di masyarakat
- Memperoleh pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia
- Kewajiban pemerintah dan semua warga negara dalam mengatasi masalah pendidikan.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 30-31

Ayo Membaca

Sekolah Anak Jalanan

Usia mereka boleh jadi tidak lebih dari 10 tahun. Namun, kulit mereka telah melegam terpanggang. Telapak kaki mereka mengeras dan terkelupas. Bermodalkan sandal jepit yang menipis, mereka melompat dari satu bus ke bus lain, dari satu angkot ke angkot berikut. Dengan menadahkan tangan seraya menyuguhkan wajah iba, mereka berharap mendapat sekeping Rp500,00 atau syukur-syukur selembar Rp2.000,00.

Mereka inilah yang semenjak kecil telah berpredikat sebagai anak jalanan. Di usia dini, mereka telah melakoni profesinya masing-masing. Ada yang mengamen, memulung, sampai menyemir sepatu. Tidak inginkah mereka menikmati masa kecil dan berguru menyerupai belum dewasa yang lain?

Jauh dari ingar bingar jalan raya dan tersembunyi di daerah Plumpang, Rawa Badak, Jakarta Utara, belum dewasa jalanan itu ternyata bersekolah. Salah satu forum sosial yang peduli terhadap nasib anak jalanan dan anak kurang bisa ialah Yayasan Himmata. Di yayasan ini, 400 lebih anak jalanan mengenyam pendidikan secara cuma-cuma.

Menurut Sarkono, Ketua Yayasan Himmata, yayasan terbentuk semenjak tahun 2000 dan merupakan forum sosial masyarakat yang bersifat independen dan nirlaba. Pada 2004 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Himmata yang terletak di tengah lingkungan masyarakat kumuh disahkan..

PKBM Himmata hampir serupa dengan sekolah formal. Tak hanya dari seragam, jam berguru pun hampir sama dengan sekolah formal kebanyakan dan berlangsung selama lima hari dalam seminggu. Karena PKBM Himmata hampir sama dengan sekolah formal, mereka membutuhkan pengajar yang tetap tidak hanya suka relawan. Saat ini PKBM Himmata mempunyai sekitar 30 pengajar tetap dengan bayaran tak lebih dari Rp300 ribu, jauh dari kata sejahtera.

Namun, mendapat bayaran bukanlah tujuan utama menjadi pengajar di sini. Mohamad Anwar, misalnya, ia mengaku mau menjadi pengajar selama lebih dari 10 tahun alasannya tuntutan hati nurani untuk memberi ilmu kepada anak bangsa.

Mengajar anak jalanan itu susah-susah gampang. “Kalau didasari keikhlasan, bukan orientasi mengajarnya alasannya bahan istilah susah itu nggak ada,” ujar Mohamad Anwar guru mata pelajaran Sosiologi dan Pendidikan Agama Islam.

Secara fisik, bangunan PKBM Himmata memang memenuhi syarat, namun nasib pengajar masih kurang perhatian dari donatur. “Kita ini manusiawi, memang perasaan itu ada, namun sumber rezeki tidak hanya di sini saja, tapi di luar masih ada. Yang penting terus tawakal,” kata dia.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved